Berempat.com – Industri franchise terus menunjukkan pertumbuhan positif, baik di Indonesia maupun Malaysia. Berdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri franchise di Indonesia tumbuh antara 10-15% dengan nilai mencapai Rp 7 triliun di tahun 2017. Sementara di Malaysia sendiri industri franchise menyumbang pendapatan hingga 28 juta ringgit di tahun yang sama.
Menteri Perdagangan Dalam Negeri Malaysia Saifuddin Nasution Ismail mengungkapkan, setidaknya di Malaysia sendiri hampir 877 merek franchise beroperasi. Dari jumlah tersebut, 570 di antaranya adalah merek lokal.
“Sektor franchise ini sangat signifikan. Malaysia juga boleh berbangga karena 65 merek franchise dari Malaysia telah berjaya sampai ke 66 negara di dunia. Dari segi bilangan outlet sudah hampir 4.300 outlet dibuka di seluruh dunia,” ungkap Saifuddin dalam Dialog Perniagaan Franchise Malaysia-Indonesia di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (25/11).
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Deputi Spire Research and Consulting Jeffrey Bahar mengungkapkan, Indonesia dan Malaysia telah menjalin kerja sama bisnis yang cukup besar. Nilainya bisa mencapai US$ 17 miliar. Hal itu menempatkan Malaysia sebagai seven larget trading partner untuk Indonesia.
“Untuk kawasan ASEAN, Malaysia di nomor 3 setelah Singapura dan Thailand,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Dialog Perniagaan Franchise Malaysia-Indonesia berlangsung dengan tujuan saling mendukung untuk pertumbuhan bisnis franchise antara dua negara tersebut.
“Kerja sama antara Indonesia dan Malaysia mewujudkan suasana yang kondusif untuk urusan business to business diusahakan,” tutur Saifuddin.
“Saya tampil di sini untuk menjamin bahwa walaupun kerajaan Malaysia itu baru berubah tanggal Mei kemarin setelah 61 tahun belum pernah mengubah. Pemerintah (Malaysia) memberikan jaminan menawarkan iklim perniagaan yang kondusif. Dan franchise itu penting untuk pertumbuhan ekonomi,” sambungnya.