Florida – Keluarga dari pasangan asal California, Mary Lou and Karl Seelandt
yang meninggal dalam kecelakaan mengemudikan Tesla Model S pada Juli 2022 telah menggugat perusahaan milik Elon Musk itu dengan tuduhan kematian tidak wajar.
Gugatan diajukan pada hari Selasa (21/3) lalu di pengadilan federal Florida. Penggugat mengklaim bahwa Mary Lou Seelandt telah mengemudikan kendaraan sebagaimana mestinya dan dengan fitur yang tidak berfungsi.
Seelandt saat itu sedang dalam perjalanan bersama suaminya Karl, pada 6 Juli 2022, ketika Model S 2015 mereka menabrak bagian belakang trailer traktor saat keluar dari jalan raya di rumahnya di Kawasan Gainesville, Florida, sebelum akhirnya tewas.
Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional setempat kemudian mengirim tim investigasi ke lokasi kecelakaan, namun belum secara terbuka menyatakan apakah fitur bantuan pengemudi seperti Autopilot sedang digunakan pada saat itu.
Penggugat menyatakan bahwa mobil itu “cacat”, tetapi tidak mengatakan apa yang secara khusus tidak berfungsi.
Gugatan mencatat bahwa mobil itu dilengkapi dengan fitur penghindaran dan mitigasi kecelakaan.
Meskipun Autopilot tidak disebutkan secara khusus dalam gugatan ini, sistem Tesla sedang diselidiki oleh agen federal setempat.
Teknologi tersebut telah menjadi sebab beberapa kecelakaan yang melibatkan kendaraan darurat, dan kekhawatiran atas kesalahpahaman tentang kemampuannya terus menjadi topik yang menjadi perhatian para kritikus, demikian Carscoops dikutip Sabtu.
Telah terjadi 273 kasus kecelakaan Tesla sejak Juli 2021 yang melibatkan sistem bantuan mengemudi canggih seperti mengemudi otomatis (autopilot)— lebih banyak daripada mobil jenis lainnya, menurut data federal yang dirilis bulan Juni 2022. NHTSA telah melakukan total 30 investigasi terhadap kecelakaan Tesla sejak 2016.