Top Mortar Gak Takut Hujan
Home News UI Catat 1.155 Daftar Kekayaan Intelektual

UI Catat 1.155 Daftar Kekayaan Intelektual

0
(Dok: instagram/ditjen.dikti)

Depok – Universitas Indonesia (UI) berhasil mencatat 1.155 daftar kekayaan intelektual. Atas capaian ini, UI menerima penghargaan dua kategori dari Kemenkumham, yaitu sebagai “Perguruan Tinggi dengan Jumlah Permohonan Pencatatan Ciptaan” dan “Perguruan Tinggi dengan Jumlah Permohonan Paten Top 10 Tertinggi di Indonesia Tahun 2022”.

Saat ini produk inovasi UI telah mencakup bidang pangan, kesehatan, rekayasa keteknikan, bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, serta keamanan.

Produk-produk ini merupakan hasil kolaborasi multidisipliner antara fakultas dan industri.

Capaian ini merupakan bukti bahwa UI berperan aktif dalam upaya memacu pertumbuhan kreativitas dan inovasi untuk pemulihan ekonomi nasional.

Produk-produk UI yang terdaftar itu memenuhi kriteria orisinalitas, baru, mengandung langkah inventif, dapat diterapkan dalam industri, dan berfungsi sebagai tanda pembeda.

Apresiasi tersebut diraih karena sepanjang 2022 UI berhasil membukukan 1.155 daftar kekayaan intelektual yang terdiri atas 1.098 Hak Cipta, 42 Paten Nasional Terdaftar, 1 Paten Internasional Terdaftar, 7 Paten Granted, 1 Merek, dan 6 Desain Industri.

Produk UI yang berhasil didaftarkan dalam hak cipta berupa buku, buku panduan atau petunjuk, jurnal, karya ilmiah, modul, karya tulis, karya rekaman video, dan program komputer.

Sebanyak 42 Paten Nasional meliputi 18 paten biasa dan 24 paten sederhana; 1 Paten Internasional berkaitan dengan energi; dan 7 Patent Granted merupakan inovasi di bidang rekayasa keteknikan, kesehatan, energi, kosmetika, dan transportasi.

Selain itu, UI juga mendaftarkan satu merek UMKM, serta enam desain industri di bidang energi dan rekayasa keteknikan. Jumlah ini terus bertambah karena sebagian besar pendaftaran kekayaan intelektual umumnya terjadi di pengujung tahun.

Direktur Inovasi dan Science Techno Park UI  Ahmad Gamal menyatakan capaian tersebut karena perbaikan di semua lini manajemen inovasi dan dari sisi hulu dan hilir.

Di hulu, setiap penelitian dimonitor untuk memastikan capaian kekayaan intelektualnya memadai, sementara di hilir proses pendaftaran kekayaan intelektual dan negosiasi komersialnya dengan mitra industri difasilitasi dengan lebih baik.

UI mendukung sivitas akademika melakukan riset dan inovasi yang dapat meningkatkan daya saing dan pertumbuhan ekonomi serta bermanfaat nyata bagi masyarakat.

Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi drg. Nurtami, Ph.D., Sp.OF(K) mengatakan bahwa UI menjalankan Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) untuk mendukung ekosistem inovasi.

Universitas terkemuka ini juga mengupayakan usulan riset dan inovasi sivitas akademika yang bermanfaat bagi masyarakat, agar bisa mendapat dukungan pembiayaan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta sumber-sumber pendanaan lainnya.

Rektor UI Prof. Ari Kuncoro menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa yang telah berupaya memajukan pendidikan di UI.

Saat ini ada perbedaan yang luar biasa dalam konsep perguruan tinggi pada 5 tahun terakhir. Dahulu, akademisi hanyalah produsen artikel di jurnal ilmiah.

Namun, kemudian terjadi pergeseran pada 2015. Sejak saat itu perguruan tinggi dituntut untuk melihat dampak penelitian, ada tidaknya policy action, serta engagement dengan mitra industri, pemerintah, maupun masyarakat.

Bus Merah Putih UI merupakan salah satu bukti bahwa akademisi tidak hanya menghasilkan ide, tetapi juga dapat melakukan inovasi berupa produk yang manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat.

Exit mobile version