Top Mortar Gak Takut Hujan
Home News Ispace Asal Jepang Luncurkan Pesawat Komersil Pertama ke Bulan

Ispace Asal Jepang Luncurkan Pesawat Komersil Pertama ke Bulan

0
(Dok: Reuters)

Tokyo – Sebuah perusahaan rintisan Jepang, ispace meluncurkan sebuah pesawat antariksa ke Bulan pada Minggu (11/12), setelah mengalami beberapa kali penundaan.

Peluncuran tersebut akan menjadi yang pertama dilakukan perusahaan swasta di negara itu.

Misi HAKUTO-R besutan ispace Inc bertolak tanpa insiden dari Cape Canaveral, Florida, pada Minggu(11/12) setelah dua kali ditunda karena ada pemeriksaan roket SpaceX Falcon 9 misi tersebut.

Lebih dari 100 orang di Tokyo hadir dalam acara nonton bareng peluncuran tersebut. Mereka bertepuk tangan ketika roket melontar dan melaju ke langit yang gelap.

Badan nasional antariksa milik Amerika Serikat, Rusia, dan China dalam setengah abad terakhir ini sudah mendaratkan pesawat secara mulus di Bulan, namun belum ada perusahaan yang melakukannya.

Kesuksesan misi ispace itu juga akan menjadi tonggak sejarah kerja sama ruang angkasa antara Jepang dan Amerika Serikat.

Kerja sama kedua negara tersebut terjalin pada saat China semakin kompetitif dan ketika peluncuran dengan roket-roket Rusia sudah tidak lagi tersedia setelah invasi Rusia ke Ukraina.

Peluncuran HAKUTO-R sudah menjadi puncak pembicaraan dalam beberapa hari belakangan di Jepang, setelah miliarder Yusaku Maezawa pada Jumat (9/12) mengungkapkan kedelapan awak yang ia ingin bawa ke Bulan.

Para awak itu diharapkan bisa diangkut dengan pesawat antariksa SpaceX ke Bulan tahun depan.

Nama HAKUTO diambil dari cerita rakyat Jepang berupa kelinci putih yang tinggal di Bulan.

Menurut kalender Asia, 2023 merupakan Tahun Kelinci. Pesawat tersebut dirakit di Jerman dan dijadwalkan mendarat di Bulan pada akhir April.

Proyek itu merupakan salah satu finalis kompetisi Google Lunar XPRIZE sebelum dihidupkan kembali menjadi sebuah program komersial.

ispace berharap peluncuran HAKUTO-R menjadi misi pertama dari banyak pengiriman muatan yang nantinya diharapkan berasal dari pemerintah dan sektor komersial.

Pesawat ruang angkasa ispace itu ditujukan untuk menempatkan sebuah satelit kecil NASA (badan penerbangan dan antariksa Amerika Serikat) ke Bulan dalam rangka mencari endapan air sebelum mendarat di Kawah Atlas.

ispace yang didanai swasta, memiliki kontrak dengan NASA untuk mengirim muatan-muatan ke Bulan mulai 2025. ispace bertekad bahwa pada 2040 sudah bisa membangun sebuah koloni yang memiliki staf permanen di Bulan.

Exit mobile version