Berempat.com – Sektor wisata Bali sempat kesulitan untuk menarik turis asing di awal tahun 2018 ini. Namun, memasuki bulan Juli 2018 tercatat sebanyak 635.000 turis asing telah kembali masuk ke Bali. Atau naik dua kali lipat dibanding awal tahun.
Menurut Menteri Pariwisata Arief Yahya, jumlah kedatangan turis asing per Juli 2018 ini sangat berbeda dengan awal tahun ini. Pasalnya, Bali harus memulihkan sektor pariwisatanya kembali setelah erupsi Gunung Agung.
Pada Januari 2018 hanya tercatat 350.000 turis asing yang datang. Memasuki bulan Februari, turis asing yang datang bertambah menjadi 450.000, dan kembali naik 485.000 per Maret 2018.
“Kalau rata-rata normalnya sebanyak 500.000 wisman per bulan, tapi karena pengaruh erupsi Gunung Agung, Januari 2018 baru recover 70%,” terang Arief dalam keterangan resminya, Kamis (23/8).
Pulihnya kunjungan turis asing ke Bali mulai terasa saat memasuki bulan April 2018. Tercatat sebanyak 516.000 turis telah masuk ke Bali. Kondisi tersebut terus membaik hingga pada Juli 2018, sebanyak 635.000 turis asing tercatat datang ke Bali.
Dengan terus membaiknya kunjungan turis asing tersebut, Arief percaya bahwa pariwisata Bali dapat mencapai targetnya di tahun 2019, yakni mencatatkan kunjungan turis asing sebanyak 8 juta.
“Untuk mencapai 8 juta wisman, kita perlu 650.000 per bulan, maka kalau sudah mencapai 630.000 per bulan kita pertahankan,” imbuh Arief.
Selain itu, Arief menilai bahwa Bali tahun ini juga sangat diuntungkan dengan hadirnya 15.000-20.000 delegasi IMF-WB 2018 yang datang pada Oktober 2018 mendatang. Pasalnya, rata-rata uang yang dihabiskan para delegasi tersebut di Bali bisa mencapai lebih dari US$ 2.000 atau setara Rp 29 juta (kurs Rp 14.500). Selain itu, kehadiran delegasi tersebut juga diharapkan dapat menarik minat turis asing untuk datang ke Bali.