Berempat.com – Isu soal serbuan tenaga kerja asing (TKA) asal Tiongkok kembali meruap di media sosial. Kali ini TKA yang bekerja di kawasan industri Morowali pun menjadi sorotan. Menanggapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri menyebut bahwa isu tersebut tidak benar.
“Hasil penyelidikan Pemerintah, DPR dan investigasi media lokal di Morowali Industrial Park (MIP) ditemukan fakta bahwa isu TKA yang selama ini beredar adalah tidak benar,” terang Hanif di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (7/8).
Hanif pun menjabarkan, berdasarkan laporan jumlah TKA di Morowali saat ini hanya 10,9% atau 3.121 pekerja dari total pekerja lokal yang berjumlah 25.447 orang. Sehingga, Hanif pun menilai bahwa jumlah tersebut masih ideal karena lapangan kerja untuk Tenaga Kerja Indonesia (TKI) masih jauh lebih tinggi.
“Itu artinya kawasan Industri di Morowali membuka perluasan kesempatan kerja untuk TKI sekaligus juga memberikan kesempatan untuk transfer pengetahuan dan teknologi, sehingga TKI bisa memiliki kompetensi lebih baik,” terang Hanif.
Hanif pun menambahkan dengan adanya pengakuan wartawan tersebut, maka isu jutaan TKA di Morowali sudah selesai. “Ini saya anggap isu jutaan TKA sudah selesai, case closed,” ujar Hanif.
Sebelumnya, Hanif mengungkapkan sudah banyak pihak melakukan kunjungan ke Morowali, di antaranya Komisi IX DPR. Begitupun pengawas Ketenagakerjaan, tim Satgas Pengawasan TKA yang terdiri dari 24 kementerian instansi, dan wartawan.
“Kesimpulannya kurang lebih sama. Jadi jangan digoreng-goreng lagi isu ada jutaan TKA Tiongkok ilegal,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko berharap setelah ini tak ada lagi pihak yang menggunakan persoalan TKA dimobilisasi demi kepentingan politik.
“Kalau itu yang terjadi tak akan selesai. Isu ini akan berkembang terus. Sangat tidak bijaksana jika ini dikembangkan terus,” ujar Moeldoko.