Tol Bakal Digratiskan Bila Terjadi Hal Seperti Ini

0
637
Antrean menuju gerbang tol Kertasari menuju tol fungsional, Sabtu (10/6). (Warta Kota/Yosia Margaretta)
Pojok Bisnis

Berempat.com – Kepadatan jalan tol saat arus mudik menjadi pantauan utama pemerintah demi memastikan kelancaran dan kenyamanan masyarakat saat mudik. Untuk itu, kali ini pemerintah pun menyerahkan keputusan terkait jalan tol kepada Korlantas selama masa mudik Lebaran berlangsung.

Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, salah satu keputusan yang bisa ditetapkan Korlantas ialah menggratiskan tol seandainya kemacetan di pintu tol sudah mencapai 5 kilometer.

“Di lapangan ini sudah disepakati, dari BUJT, Perhubungan. Korlantas tadinya 5 km kalau ada antrean 5 km dibuka bebas supaya (kemacetan) lepas,” ungkap Basuki di Ngawi, Jawa Timur, Minggu (10/6).

Namun, Basuki melanjutkan, ada beberapa pertimbangan lagi terkait batas panjang kemacetan sebagai indikator pengambilan keputusan tersebut. Basuki mengungkapkan, Kapolri dan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia Puan Maharani beranggapan bahwa jarak 5 kilometer terlalu panjang. Karena itu keduanya beranggapan lebih baik batas antrean sejauh 3 kilometer untuk kemudian tarif tol digratiskan.

Top Mortar gak takut hujan reels

“Karena ini operasi kemanusiaan dipertimbangkan 3 kilometer, apalagi kondisi panas. Tadi contoh di Kertasari hampir 3 km kita lepas habis itu kita tutup biaya lagi. Hanya melepas kalau antrean sampai minimal 3 km,” terang Basuki.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengungkapkan bahwa pengelolaan tol selama Ramadan berada di bawah koordinasi Korlantas. Menurutnya, Korlantas bisa mengambil keputusan jika macet sampai 3 km.

“Kita sepakat segala keputusan dan diskresi diberikan Kakorlantas, tapi memang lebih 3 km kurang manusiawi,” ujarnya.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.