Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Ekonomi Bisnis Digital Printing untuk Indoor dan Outdoor Bisa Untung 25%

Bisnis Digital Printing untuk Indoor dan Outdoor Bisa Untung 25%

0
Printing Digital (dok digicolour.com)

 

Sejak kecil Tontje memang hobi membuat desain dengan komputer dan ia juga sangat tertarik pada perpaduan warna yang bisa dihasilkan oleh mesin digital printing. Hal itulah yang mendorong Tontje untuk membuka usaha digital printing dengan brand Digi Colours dibawah bendera PT. Digital Prima Internusa. Di awal usaha Tontje mengeluarkan modal awal sebesar Rp 250 juta.

Produk dan Harga

Di awal usaha PT Digital Grafika Internusa hanya memproduksi beberapa produk digital printing saja, seperti baliho, stiker, billboard, umbul–umbul, dan aneka banner. Harga produknya  antara lain baliho dijual Rp 35-50 ribu per m2, stiker Rp 85-175 ribu per m2, backdrop mulai dari Rp 3,2 juta, dan banner Rp 50 ribu per m2.

Seiring dengan perkembangan usaha dan teknologi, yang diikuti dengan kebutuhan permintaan pasar akan digital printing, Tontje mulai menambah varian produknya seperti acrylic timbul, rotary light box, branding sticker dan event/promotion table. Selain menawarkan jasa cetak digital printing, Tontje juga menawarkan jasa lainnya, yaitu membuat kartu nama, brosur, dan company profile.

Tak dipungkiri lagi bahwa dewasa ini usaha digital printing banyak dilirik oleh para pengusaha. Menurut Tontje prospek usaha digital printing masih sangat bagus karena semua usaha membutuhkan promosi, mulai dari usaha kaki lima hingga kalangan pengusaha kelas atas.

Tontje menambahkan bahwa persaingan usaha digital printing sangat ketat karena banyaknya pelaku usaha digital printing. Oleh sebab itulah ia terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dengan cara memberikan servis yang terbaik kepada para konsumen.

Servis yang dimaksud adalah dengan memberikan jasa konsultasi kepada konsumen sebelum mereka mulai mencetak produk digital printing. Jika ada masalah, misalnya resolusi gambar kurang besar yang akan menyebabkan pecahnya gambar ketika dicetak, maka Tontje akan berusaha memberikan jalan keluar terbaik untuk konsumennya tersebut.

Pemasaran

Di awal usahanya, Tontje hanya mengandalkan promosi oleh konsumen yang pernah menggunakan jasanya ke orang lain, dan ini sangat efektif. Kini, seiring perkembangan teknologi, Tontje juga menggunakan jasa layanan internet dengan web (www.digicolours.com. Selain itu, dengan adanya servis jasa konsultasi yang diberikan kepada konsumen juga sangat membantu pemasaran. Servis tersebut membuat konsumen kembali ke Tontje lagi saat akan mencetak produk digital printing lainnya.

Untuk menarik konsumen, Tontje juga sering memberikan discount atau bonus kepada konsumennya.  Misalnya  jika konsumen mencetak spanduk minimal 100 m, maka harganya akan turun menjadi Rp 11 ribu/m. Namun, jika pemesanan hanya  di bawah 100 m, maka harganya Rp 13 ribu/m.

Dalam usahanya, Tontje menyasar kalangan menengah ke atas. Beberapa perusahaan besar yang telah menjadi kliennya  antara lain Pluit Junction, Polytron, LG, Panasonic, Bank bca. Bank BRI, Bank BNI, Bank Danamon, Panin Bank, Bank BTN, MNC Life, JNE, Indosat, Samsung, Yamaha, Bank Niaga, Castrol dan Ray White. Ia menambahkan kliennya banyak yang berasal dari agensi iklan (advertising).

Kini, setelah 2 tahun mendirikan usaha digital printing, Tontje mampu meraup omset hingga Rp 200 juta per bulan dengan keuntungan sekitar 25%.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version