Berempat.com –Moody’s Investor Service, sebuah lembaga pemeringkat internasional kembali merilis laporan tahunannya. Yang terbaru, Moody’s memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di bawah 5% pada periode 2019-2020. Arus alokasi pengeluaran pemerintah Indonesia yang lebih moderat dan melambatnya pembangunan infrastruktur diprediksi menjadi faktor perlambatan ekonomi.
Namun, dilihat dari tingkat pertumbuhan ekonomi berdasarkan pendapatan domestik bruto (PDB), Indonesia dianggap masih lebih kuat dibandingkan dengan rata-rata negara yang sama-sama mendapatkan peringkat Baa2 atau prospek stabil dari Moody’s. Dalam laporannya, Indonesia juga menjadi negara yang layak dijadikan tujuan investasi.
Selain itu, dalam laporannya, Rabu (13/2), Moody’s melihat perekonomian Indonesia tidak akan terkena dampak perlambatan perdagangan global jika dibandingkan dengan perekonomian negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik, meskipun pelemahan harga komoditas global akan memperberat pertumbuhannya.
Hal tersebut bisa terjadi karena adanya disiplin fiskal yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, yang akhirnya bermuara pada mengecilnya defisit anggaran dan beban utang yang rendah.
Namun, Moody’s meninggalkan catatan yang mesti diwaspadai oleh pemerintah Indonesia, yakni porsi kepemilikan asing yang signifikan di obligasi pemerintah membuat Indonesia terdampak arus modal yang bergejolak, khususnya yang berkaitan dengan ekspektasi mengenai kondisi moneter global yang kian ketat.