Berempat.com – Kendati tahun depan merupakan tahun politik, namun rupanya hal tersebut dinilai tak begitu berdampak pada perekonomian Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sahabat Sampoerna, Henky Suryaputra. Henky menilai bahwa kondisi ekonomi 2019 masih sangat positif.
“Banyak kebijakan baru pemerintah yang mendukung perekonomian. Belum lagi rupiah terus menguat hingga di bawah Rp14.500, inflasi terjaga. Ini sangat bagus,” ungkap Henky saat ditemui di Hotel Westin, Jakarta, Selasa (27/1).
Pernyataan tersebut disampaikan Henky lantaran ia tak melihat adanya potensi gejolak di dalam negeri pada tahun depan. Kondisi ekonomi yang positif di tahun depan tentu akan berdampak baik pada beberapa lini bisnis, termasuk pada kelangsungan bisnis asuransi jiwa. Apalagi, penetrasi asuransi jiwa di Indonesia masih di bawah 10%.
“Penetrasi (Cigna Indonesia) baru sekitar 3%. Makanya, kami terus memperkuat jalur kemitraan, pemasaran, dan penjualan lewat digitalisasi, proposisi produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, dan jalur distribusi yang beragam,” ujar Presiden Direktur Cigna Indonesia Herlin Sutanto pada kesempatan yang sama.
Di sisi lain, tingkat penetrasi asuransi saat ini masih didominasi di kota besar, sedangkan kota lapis kedua tingkat penetrasinya sangat rendah.
Sekedar informasi, berdasarkan data Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) penetrasi asuransi jiwa di Indonesia baru mencapai 7,1%. Sebab itu, Herlin menilai bahwa rendahnya tingkat penetrasi asuransi jiwa di Indonesia bisa dijadikan sebagai peluang.
“Tahun depan adalah tahun politik, tetapi kami dan pelaku industri asuransi akan terus memberikan solusi,” tambah Herlin.