Top Mortar tkdn
Home Bisnis Harga Emas Global Bergerak Naik, Pasar Tunggu Langkah The Fed

Harga Emas Global Bergerak Naik, Pasar Tunggu Langkah The Fed

0
Harga Emas Global Bergerak Naik, Pasar Tunggu Langkah The Fed (Foto Ilustrasi)

Harga emas global mengalami penguatan ringan pada Kamis pagi (15/5/2025), diperdagangkan di sekitar USD3.180 per troy ounce. Kenaikan ini terjadi setelah emas sempat terkoreksi, seiring membaiknya selera risiko pasar dan kemajuan dalam dialog perdagangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Meskipun demikian, potensi penguatan harga emas diperkirakan terbatas dalam waktu dekat.

Dikutip dari laporan FXStreet, emas sempat pulih dari tekanan di awal sesi perdagangan Asia. Perbaikan hubungan dagang dua negara raksasa ekonomi dunia menjadi salah satu faktor utama yang menahan lonjakan harga logam mulia ini. Setelah melalui dua hari negosiasi di Jenewa, AS setuju menurunkan tarif impor produk Tiongkok dari 145 persen menjadi 30 persen, sedangkan Tiongkok menurunkan tarif atas barang-barang AS dari 125 persen menjadi 10 persen.

Safe Haven Kehilangan Daya Tarik

Menurut Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank A/S, langkah ini menandai pulihnya sentimen pasar dan membuat aset-aset aman seperti emas kurang diminati. “Perbaikan ini menjadi titik balik psikologis bagi investor. Untuk saat ini, daya tarik emas sebagai lindung nilai agak memudar,” ujarnya.

Tak hanya itu, situasi geopolitik di Timur Tengah juga berkontribusi terhadap pelemahan emas. Pernyataan dari penasihat utama pemimpin tertinggi Iran, Ali Shamkhani, bahwa Iran terbuka untuk kembali ke meja perundingan nuklir dengan AS—dengan imbal balik pencabutan sanksi—mengurangi kekhawatiran pasar terhadap potensi konflik baru.

Namun demikian, analis menilai bahwa risiko jangka menengah masih tinggi. Ketidakpastian ekonomi global, termasuk arah suku bunga The Fed serta potensi lonjakan inflasi, tetap dapat mendorong investor untuk kembali ke emas sebagai aset pelindung nilai.

Pasar Nantikan Data Ekonomi AS

Fokus pelaku pasar kini tertuju pada data ekonomi penting dari Amerika Serikat yang akan dirilis dalam waktu dekat. Di antaranya adalah laporan Penjualan Ritel dan Indeks Harga Produsen (IHP) bulan April, yang akan memberikan gambaran tentang daya beli konsumen dan tekanan inflasi.

Tak kalah penting, pidato dari Ketua The Fed, Jerome Powell, juga dinanti untuk mencari petunjuk arah kebijakan moneter berikutnya. Jika The Fed mengisyaratkan kenaikan suku bunga lanjutan, maka tekanan pada harga emas global bisa kembali meningkat, mengingat hubungan terbalik antara suku bunga dan harga logam mulia.

Exit mobile version