Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Harga Cabai hingga Minyak Goreng Naik Drastis, Ini Kata Pedagang di Pasar!

Harga Cabai hingga Minyak Goreng Naik Drastis, Ini Kata Pedagang di Pasar!

0
Harga Cabai hingga Minyak Goreng Naik Drastis, Ini Kata Pedagang di Pasar (Ilustrasi Foto)

Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), harga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan yang signifikan. Salah satu yang mencuri perhatian adalah cabai. Di Pasar Anyar Tangerang, Andri, seorang pedagang cabai, mengungkapkan bahwa harga cabai keriting melonjak tajam dalam beberapa hari terakhir.

“Dulu harganya Rp15.000 sampai Rp20.000 per kilogram. Sekarang sudah naik menjadi Rp40.000 per kilogram,” ujar Andri pada Jumat (13/12/2024).

Lonjakan harga tidak hanya terjadi pada cabai keriting. Menurut Andri, berbagai jenis cabai lainnya, seperti cabai rawit dan cabai tewe merah, juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan. Hal ini, lanjutnya, tak lepas dari tingginya permintaan jelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

Selain itu, musim hujan yang tengah berlangsung turut memengaruhi lonjakan harga cabai. Hujan deras membuat pasokan cabai dari petani ke pasar berkurang, sementara permintaan dari konsumen tetap tinggi.

“Namanya usaha, pasti ada pasang surut. Kadang ramai, kadang sepi. Alhamdulillah masih jalan,” tambah Andri dikutip dari Liputan6.

Minyak Goreng Mahal, Minyakita Langka di Pasaran

Fenomena serupa juga terjadi di Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, di mana harga minyak goreng mencatat kenaikan yang cukup mencolok. Pedagang sembako bernama Anwar menyebut bahwa harga minyak goreng kemasan premium kini melambung tinggi.

“Harga minyak merek Barco yang sebelumnya Rp28.000 per liter, sekarang naik jadi Rp36.000 per liter. Ini karena biaya produksi dan distribusi yang makin mahal,” jelas Anwar pada Senin (2/12/2024).

Minyak goreng bersubsidi seperti Minyakita juga mengalami masalah serupa. Selain harganya yang naik, produk ini kini semakin sulit ditemukan di pasar. Pedagang lainnya, Nano, mengungkapkan bahwa stok Minyakita di pasaran semakin terbatas.

“Sekarang Minyakita sudah dijual Rp17.000 per liter, padahal sebelumnya hanya Rp15.000 per liter. Selain itu, barangnya juga mulai langka,” kata Nano.

Musim Hujan dan Lonjakan Permintaan Jadi Penyebab Utama

Kenaikan harga bahan pokok seperti cabai dan minyak goreng menjelang Nataru dipicu oleh beberapa faktor. Selain meningkatnya permintaan karena banyaknya masyarakat yang bersiap merayakan Natal dan Tahun Baru, musim hujan juga menjadi salah satu penyebab utama.

Musim hujan yang intens menghambat proses panen dan distribusi bahan pokok, sehingga jumlah pasokan di pasar menjadi berkurang. Akibatnya, harga-harga pun melonjak tajam, terutama untuk barang-barang seperti cabai dan minyak goreng.

Peningkatan harga bahan pokok ini menambah beban bagi masyarakat, terutama menjelang libur panjang akhir tahun. Pemerintah diharapkan segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah ini agar kestabilan harga bahan pangan dapat segera terwujud.

Exit mobile version