Sektor pertanian terutama jenis buah asli nusantara memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian nasional. Hal ini tidak hanya mencakup ketahanan pangan, tetapi juga meningkatkan daya saing, menciptakan lapangan kerja, mengurangi kemiskinan, dan mendorong pertumbuhan agroindustri yang dapat meningkatkan ekspor komoditas pertanian dan devisa negara.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkomitmen untuk mendukung peningkatan ketersediaan pangan melalui sejumlah program prioritas. Program tersebut meliputi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), pemenuhan kebutuhan daging dan susu nasional, percepatan swasembada gula dan bioetanol, pengembangan kelapa sawit berkelanjutan, transformasi kebijakan pupuk bersubsidi, serta kemitraan Closed Loop agribisnis hortikultura.
Gelar Buah Nusantara, Meningkatkan Konsumsi dan Produksi Buah Lokal
Dalam pengembangan sektor hortikultura, terutama komoditas sayur dan buah, Kemenko Perekonomian dan berbagai pemangku kepentingan kembali mengadakan Gelar Buah Nusantara (GBN). Acara ini bertujuan mendorong konsumsi buah dalam negeri dan pengembangan komoditas buah lokal. GBN tahun ini merupakan yang kesembilan dan diadakan di Jakarta Convention Center pada Rabu, 17 Juli, dengan tema “Buah Nusantara untuk Anak Bangsa”.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kemenko Perekonomian, Dida Gardera, menyampaikan bahwa buah-buahan lokal Indonesia layak menjadi makanan sehari-hari dan diekspor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
GBN tahun ini berbarengan dengan pameran Indo Agrotech, Indo Livestock, Indo Feed, Indo Dairy, Indo Vet, dan Indo Fisheries 2024 Expo & Forum. Event tahunan ini menjadi wadah bagi para pelaku industri, pembuat kebijakan, dan akademisi untuk bertukar pengetahuan, mengeksplorasi peluang baru, dan menghadapi tantangan dalam industri pertanian.
Upaya Pemerintah dan Kolaborasi dengan Pelaku Usaha
Yuli Sri Wilanti, Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, menambahkan bahwa GBN adalah upaya untuk mempromosikan buah-buahan lokal yang memiliki daya saing tinggi. Upaya pemerintah dan pelaku usaha dari hulu ke hilir telah meningkatkan produksi dan kualitas buah-buahan lokal.
Deputi Dida, bersama dengan Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistyo, dan Plt. Direktur Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian, Muhammad Taufiq Ratule, mengunjungi beberapa paviliun termasuk paviliun Closed Loop Hortikultura yang diinisiasi oleh Kemenko Perekonomian.
Rangkaian kegiatan GBN 2024 meliputi display buah di Istana Kepresidenan, talkshow, bazar produk pertanian segar dan olahan, edukasi gemar buah kepada siswa Sekolah Dasar, dan business matching untuk pelaku usaha buah.
Deputi Dida juga menyoroti tantangan regenerasi petani, dengan lebih dari 72% petani berusia di atas 43 tahun. Dia berharap sektor hortikultura dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian, didukung oleh berbagai kebijakan yang akan mengembangkan produk hortikultura lokal dan meningkatkan ekspornya.