Ekspor Mei 2024 Naik Signifikan, Mesin dan Elektronik Pimpin Kenaikan

0
210
Ekspor Mei 2024 Naik Signifikan, Mesin dan Elektronik Pimpin Kenaikan
Ekspor Mei 2024 Naik Signifikan, Mesin dan Elektronik Pimpin Kenaikan (Ilustrasi Foto Bongkar Muat Barang)
Pojok Bisnis

Pada bulan Mei 2024, nilai ekspor Indonesia mencapai USD 22,33 miliar, mengalami kenaikan sebesar 13,82 persen dibandingkan dengan April 2024. Jika dibandingkan dengan Mei 2023, ekspor menunjukkan peningkatan sebesar 2,86 persen.

Ekspor nonmigas pada Mei 2024 tercatat sebesar USD 20,91 miliar, meningkat 14,46 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan naik 2,50 persen dibandingkan Mei 2023.

Secara kumulatif, ekspor Indonesia dari Januari hingga Mei 2024 mencapai USD 104,25 miliar, mengalami penurunan sebesar 3,52 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023. Ekspor nonmigas mencapai USD 97,58 miliar, turun 3,84 persen.

Dari sepuluh komoditas utama ekspor nonmigas pada Mei 2024, hampir semua menunjukkan peningkatan, dengan peningkatan terbesar pada mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya sebesar USD 263,6 juta (26,66 persen). Namun, lemak dan minyak hewani/nabati mengalami penurunan sebesar USD 268,0 juta (14,32 persen).

PT Mitra Mortar indonesia

Berdasarkan sektor, ekspor nonmigas dari hasil industri pengolahan pada periode Januari–Mei 2024 turun 0,63 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 14,90 persen, sedangkan hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan naik 5,90 persen.

Ekspor nonmigas terbesar pada Mei 2024 adalah ke Tiongkok sebesar USD 4,73 miliar, diikuti Amerika Serikat sebesar USD 2,18 miliar, dan India sebesar USD 1,95 miliar. Ketiga negara ini menyumbang 42,39 persen dari total ekspor. Ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing tercatat sebesar USD 3,79 miliar dan USD 1,61 miliar.

Berdasarkan provinsi asal barang, ekspor terbesar dari Januari hingga Mei 2024 berasal dari Jawa Barat dengan nilai USD 14,99 miliar (14,38 persen), diikuti Kalimantan Timur sebesar USD 10,39 miliar (9,97 persen), dan Jawa Timur sebesar USD 10,35 miliar (9,93 persen).

Ekspor Migas dan Nonmigas Mei 2024

Pada Mei 2024, ekspor Indonesia naik 13,82 persen dibanding April 2024, dari USD 19.615,7 juta menjadi USD 22.326,8 juta. Jika dibandingkan dengan Mei 2023, ekspor naik 2,86 persen. Peningkatan ekspor ini disebabkan oleh naiknya ekspor nonmigas sebesar 14,46 persen dari USD 18.265,7 juta menjadi USD 20.907,7 juta, serta ekspor migas yang naik 5,12 persen dari USD 1.350,0 juta menjadi USD 1.419,1 juta.

Kenaikan ekspor migas dipicu oleh peningkatan ekspor minyak mentah sebesar 45,23 persen menjadi USD 214,0 juta dan ekspor gas alam yang naik 7,93 persen menjadi USD 828,3 juta. Namun, ekspor hasil minyak turun 13,42 persen menjadi USD 376,8 juta. Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia periode Januari–Mei 2024 mencapai USD 104,25 miliar, turun 3,52 persen dibanding periode yang sama tahun 2023, sementara ekspor kumulatif nonmigas mencapai USD 97,58 miliar, turun 3,84 persen.

Perkembangan Impor Indonesia Mei 2024

Nilai impor Indonesia pada Mei 2024 mencapai USD 19,40 miliar, naik 14,82 persen dibandingkan April 2024, namun turun 8,83 persen dibandingkan Mei 2023.

Impor migas pada Mei 2024 sebesar USD 2,75 miliar, turun 7,91 persen dibandingkan April 2024 dan turun 12,34 persen dibandingkan Mei 2023.

Impor nonmigas pada Mei 2024 sebesar USD 16,65 miliar, naik 19,70 persen dibandingkan April 2024, namun turun 8,23 persen dibandingkan Mei 2023.

Dari sepuluh golongan barang utama nonmigas pada Mei 2024, hanya serealia yang mengalami penurunan sebesar USD 49,5 juta (7,70 persen) dibandingkan April 2024. Peningkatan terbesar terjadi pada mesin/peralatan mekanis dan bagiannya sebesar USD 670,3 juta (30,17 persen).

Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Mei 2024 adalah Tiongkok sebesar USD 27,10 miliar (35,45 persen), Jepang sebesar USD 5,35 miliar (6,99 persen), dan Thailand sebesar USD 4,08 miliar (5,35 persen). Impor nonmigas dari ASEAN tercatat sebesar USD 13,44 miliar (17,58 persen) dan dari Uni Eropa sebesar USD 4,90 miliar (6,41 persen).

Berdasarkan golongan penggunaan barang, impor pada periode Januari–Mei 2024 menunjukkan penurunan pada bahan baku/penolong sebesar USD 980,0 juta (1,45 persen). Namun, impor barang konsumsi dan barang modal naik masing-masing sebesar USD 465,2 juta (5,68 persen) dan USD 128,6 juta (0,82 persen).

Neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2024 mengalami surplus sebesar USD 2,93 miliar, yang sebagian besar berasal dari sektor nonmigas dengan surplus USD 4,26 miliar, meskipun sektor migas mencatat defisit sebesar USD 1,33 miliar.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan