Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Ekonomi IMF Memuji Ketangguhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

IMF Memuji Ketangguhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

0
IMF Memuji Ketangguhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Global

Ekonomi Indonesia menunjukkan kekuatan yang tangguh di tengah ketidakpastian global, terutama selama tiga tahun terakhir dalam masa pandemi Covid-19. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini mendapatkan apresiasi dari International Monetary Fund (IMF). IMF mengungkapkan hal tersebut dalam pertemuan G7 yang diadakan di Jepang bulan lalu.

Airlangga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara lainnya. Hal inilah yang membuat IMF meminta Indonesia untuk membantu negara-negara lain yang ekonominya masih mengalami pelemahan. “Pertumbuhan kita relatif lebih baik dibandingkan beberapa negara. Dalam pertemuan G7, IMF memberikan apresiasi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. IMF bahkan meminta Indonesia untuk secara aktif membantu negara-negara lain, yang artinya meminta kontribusi tambahan,” ungkap Airlangga dalam acara The New SINSW dan Agenda Diskusi: Let’s Talk About INSW, pada Jumat (9/6/2023).

Lebih lanjut, Airlangga menyajikan data pertumbuhan ekonomi Indonesia secara year on year (yoy) dari kuartal IV 2021 hingga Kuartal I 2023 yang menunjukkan pertumbuhan yang konsisten di atas 5%. Pada kuartal I 2023, ekonomi Indonesia berhasil tumbuh sebesar 5,03% (yoy), yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kuartal IV 2022 yang berada pada angka 5,01%.

Pada triwulan I-2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia terhadap triwulan I-2022 (y-on-y) mencapai 5,03 persen. Pertumbuhan ini didukung oleh semua komponen pengeluaran. Komponen pengeluaran yang mencatat pertumbuhan tertinggi adalah Komponen Ekspor Barang dan Jasa, dengan pertumbuhan sebesar 11,68 persen, diikuti oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi LNPRT (PK-LNPRT) sebesar 6,17 persen.

Selanjutnya, Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga (PK-RT) tumbuh sebesar 4,54 persen, Komponen PK-P sebesar 3,99 persen, dan Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) sebesar 2,11 persen. Sementara itu, Komponen Impor Barang dan Jasa (yang berfungsi sebagai faktor pengurang dalam PDB menurut pengeluaran) juga tumbuh sebesar 2,77 persen.

Di samping itu, pada tahun 2023 ini Airlangga juga mengapresiasi pertumbuhan Investasi pada triwulan I yang mencapai 16,5 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Realisasi investasi pada kuartal I 2023 mencapai Rp328 triliun dari target tahun 2023 sebesar Rp1.400 triliun.

“Neraca perdagangan pada kuartal I 2033 kembali mencatat surplus selama 36 bulan berturut-turut, sebesar 3,94%. Indeks Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur dari Kementerian Perindustrian sedikit menurun, yaitu mencapai angka 50,3. Kita harus tetap waspada terhadap pelemahan ekonomi global,” kata Airlangga.

“Akan tetap kami dorong pertumbuhan pada tahun 2023 sebesar 5,3 persen. Sedangkan untuk tahun 2024, dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, pertumbuhannya diperkirakan berada di kisaran 5,1 hingga 5,7 persen,” tambahnya.

Exit mobile version