Semakin berkembangnya zaman, bahan denim atau yang lebih dikenal dengan bahan jeans tak hanya digunakan untuk membuat pakaian. Dengan sentuhan tangan kreatif, bahan denim pun banyak dibuat tas yang trendy. Peluang kreatif ini dilakoni Suryo Adzkiyo Abe atau akrab disapa Suryo lewat brand Esgotado miliknya.
Ide bisnis pembuatan tas berbahan denim muncul dalam benak Suryo saat ia melakukan survai lifestyle anak muda di jejaring sosial. Ia melihat saat ini bahan denim sedang in penggunaanya di kalangan anak muda, dan terlintas juga di pikirannya bahwa tas berbahan denim pun akan booming.
Bukan tanpa alasan Suryo memilih usaha tas ini. Menurutnya selain jumlah konsumen yang besar, margin keuntungan penjualan tas tergolong cukup tinggi dibanding produk lain seperti t-shirt.
“Kalau T-shirt atau produk lain harus punya brand terkenal dulu baru bisa menjual dengan harga tinggi, sedangkan tas tidak demikian. T-shirt juga mempunyai size sedangkan tas tidak sehingga produksi menjadi lebih simple,” kata anak ke- 2 dari 4 bersaudara itu.
Tak menunggu waktu lama, Suryo mendirikan usaha pembuatan tas berbahan denim dengan menggelontorkan modal awal usaha sebesar Rp 5 juta dari tabungan pribadi.
Keahlian Suryo dalam membuat dan mendesain tas didapat secara otodidak dan masukan dari beberapa teman. Biasanya ia mengambil contoh desain tas dari salah satu website asal luar negeri. Setelah melihat desain Suryo langsung mengutak-atik dan berinovasi dengan mengubah letak kantong/saku, resleting, model serta warna tas.
Lewat brand Esgotado, Suryo pun mendirikan workshop di kediaman pribadinya di kawasan Sidomukti, Cibeunying Kaler, Bandung, Jawa Barat. Nama Esgotado diambil Suryo dari bahasa Portugis memiliki arti terjual. Harapannya, produk buatannya cepat laris terjual. Diakui Suryo brand Esgotado kini sedang dalam proses paten di lembaga HKI (Hak Kekayaan Intelektual).
Prospek usaha usaha tas denim ke depannya menurut Suryo akan cerah mengingat pangsa pasarnya anak muda. Selain itu juga terdapat komunitas pecinta denim yang sangat fanatik dengan berbagai produk berbahan denim.
Dalam membuat desain atau warna baru setidaknya Suryo membutuhkan waktu 1 bulan. “Setiap 1 bulan sekali minimal saya mengeluarkan varian desain atau warna baru,” terang mahasiswa S1 jurusan Teknik Industri di Telkom University itu. Suryo menambahkan ke depan tren tas anak muda yang booming ialah tas dengan tampilan modis namun tetap fungsional, karena menurutnya sekarang ini umumnya tas hanya menarik saja namun belum tentu fungsional dan begitu juga sebaliknya.
Agar lebih menarik konsumen, Suryo juga kerap memadukan beragam warna agar tas terlihat lebih ngejreng. Biasanya warna yang dipadukan biru tua dengan biru muda, warna hitam atau putih dengan pink motif bunga.
Kelebihan tas dari bahan denim dari bahan lain seperti cordura dan kanvas terutama pada warnanya. Bahan kanvas memiliki warna yang relatif redup atau gelap dan jika ingin warna cerah harus disablon terlebih dulu.
Berbeda dengan bahan denim yang memiliki warna cerah, ekspresif dan jika dicuci akan berubah warna. Bahkan semakin kucel bahan denim maka semakin terlihat bagus. Dari segi kekuatan bahan, denim dengan kanvas relatif sama namun tekstur bahan denim lebih halus.
Harga
Tas Esgotado kreasi Suryo mulai dari harga Rp 175 ribu yang paling mahal Rp 230 ribu/pcs. Harga tersebut menurut Suryo cukup terjangkau oleh konsumen karena kualitas yang diberikan cukup baik, tidak ada cacat dan jahitan kuat sehingga tas tak mudah jebol. Dalam menentukan harga jual, selain bahan baku yang digunakan Suryo juga melihat harga di pasaran dan meminta masukan dari beberapa temannya.
Selain tas, Suryo juga memproduksi cover bag rain dari bahan parasut yang bermanfaat melindungi tas dari hujan dan sengatan matahari. Satu pcs cover bag rain dijual Suryo dengan harga Rp 25 ribu. Saat ini menurut Suryo yang paling laris terjual ialah model basic bagpack dan model vintage.
Beberapa kelebihan diberikan Suryo pada tas denimnya, antara lain setiap tas Esgotado selalu memiliki slot laptop di bagian dalam tas karena menurut Surya dewasa ini konsumen selalu membawa laptop dalam berpergian, sehingga ia membuat tas sesuai keinginan konsumen. Kelebihan lain terdapat pada pemilihan bahan denim yang kuat, jahitan rapih dan jika ada pembeli dari luar kota bebas ongkos kirim, konsumen juga bebas menentukan jasa pengiriman yang ingin digunakan.
Kerja Sama dengan Toko Terkenal. Segmentasi tas denim Esgotado menyasar kalangan kelas menengah dan atas, karena di segmen tersebut terdapat jumlah populasi konsumen yang terus tumbuh terutama dari kalangan anak muda.
Di awal usaha Suryo melakukan pemasaran melalui sosial media seperti instagram, facebook, forum jual beli kaskus dan membuka web khusus Esgotado. Suryo pun pernah menitipjualkan tas denimnya kepada pihak distro di daerah Trunojoyo Bandung dengan sistem konsinyasi dimana pihak distro mendapat fee 30%.
Namun promosi yang dilakukan dengan titip jual ke distro dirasa Suryo kurang efektif menaikkan penjualan, karena produk hanya diketahui pengunjung di distro saja. Maka dari itu ia pun memutuskan kerjasama tersebut, dan kini Suryo mengalihkan cara promosi melalui kerjasama dengan online fashion store yaitu Berry Benka. Ia mulai bekerjasama dengan Berry Benka dengan mendatangi langsung kantor online shop di daerah Slipi Jakarta sambil membawa sampel produk.
“Dengan memasarkan via online fashion store, seluruh konsumen yang tersebar di tanah air akan cepat mengetahui produk Esgotado ketimbang produk dititipjualkan. Terlebih Berry Benka merupakan online fashion store terkenal yang hanya menjual produk dalam negeri. Syarat yang ditentukan pihak online fashion store cukup mudah yaitu produk harus memiliki brand dan kualitas terjamin,” jelas Suryo.
Kerja sama dengan onlineshop tersebut tak membuat web khusus Esgotado sepi konsumen, asalkan harga di web masih sama dengan harga yang tertera pada onlineshop maka itu tak jadi masalah. Sistem kerjasama dengan Berry Benka juga bersifat konsinyasi dengan fee yang hingga kini masih dinego Suryo dengan pihak Berry Benka.
Berkat pemasaran melalui media sosial saat ini Suryo juga telah memiliki pelanggan asal Singapura. Menurutnya, konsumen di Singapura itu membeli produk Esgotado secara beli putus untuk dijual lagi di distro. Sampai saat ini kapasitas penjualan ke Singapura belum terlalu besar, baru berkisar puluhan pcs dan menurut Suryo bulan depan pihak Singapura akan menyambangi lokasi workshopnya untuk membicarakan kerjasama lebih lanjut.
“Produk yang digemari pihak Singapura hampir sama dengan dalam negeri karena konsumennya kebanyakan datang dari dalam negeri yang belanja di Singapura,” ungkapnya. Nantinya dalam mengirim produknya ke Singapura, Suryo akan memakai jasa ekspedisi Pos Indonesia sehingga ia tak perlu repot mengurus segala macam perizinan ekspor impor.
Suryo juga memasarkan produk di outlet miliknya seluas 5x5m untuk penjualan yang lokasinya tak jauh dari lokasi workshopnya di jl. Sidomukti, Cibeunying Kaler, Bandung. Dekatnya outlet dengan tempat produksi membawa keuntungan sendiri bagi Suryo. Jika ada konsumen yang menanyakan kualitas produk, Suryo tinggal menunjukkan lokasi usaha sehingga konsumen bisa melihat langsung proses produksi.
Selain bekerjasama dengan online fashion store dan mendirikan outlet offline, kini Suryo telah memiliki dua distributor di Jakarta dan Medan. Suryo juga mempersilakan jika ada yang ingin bergabung menjadi distributor maupun reseller tasnya.
Syarat yang ditetapkan cukup mudah karena tak dibatasi wilayah, yaitu cukup dengan memberikan biodata lengkap beserta alamat dan membeli produk tanpa batas minimum order. Jika ada produk yang cacat bisa diretur dengan yang baru tanpa dikenakan biaya tambahan. Pembelian sebanyak 1 lusin akan diberikan harga spesial Rp 50 ribu/tas, sedangkan untuk pembelian di atas satu lusin potongan harga diberikan tergantung negosiasi.
Diakui Suryo, dalam satu tahun permintaan bisa meningkat hingga 3 kali lipat, terutama pada tahun ajaran baru anak sekolah dan awal semester perkuliahan. Dari total produksi per bulan yang mencapai 600 pcs, setiap bulannya Suryo mampu menjual sekitar 500 sampai 550 pcs dan sisanya akan dijadikan stok. Omset yang dikantongi Suryo saat ini sekitar Rp 110 juta dengan keuntungan bersih 68% dan ia sudah balik modal di bulan awal usaha berjalan.