Produk lilin saat ini lebih fungsional, di samping untuk pencahayaan bisa pula digunakan untuk hiasan ruangan baik kafe, restoran, hotel (berfungsi sebagai lilin hias) maupun dengan tambahan wewangian (essential oil) untuk aromaterapi (sebagai lilin aromaterapi). Pangsa pasar yang jelas sangat menunjang usaha lilin hias dan aromaterapi yang prospek baik untuk kalangan atas maupun menengah.
Usaha lilin hias dan aromaterapi selalu menampilkan desain yang unik dan kreatif dengan tren model bunga hingga makanan menjadi pilihan utama. Tampilan bunga lebih menarik dengan bentuk dan kombinasi warna yang pas seperti pada aslinya.
Untuk memulai usaha pemula lebih baik menguasai teknik mendesain bentuk lilin dan kombinasi warna ditambah dengan bahan baku dan perlengkapan proses produksi seperti parafin wax, pewarna lilin, cetakan, panci dan kompor. Dengan bahan baku dan peralatan yang sederhana pelaku usaha pemula tidak memerlukan dana yang cukup besar karena peralatan yang digunakan merupakan alat-alat rumah tangga. Bagi para pemula jika ingin menguasai teknik pembuatan lilin bisa juga mengikuti kurus atau pelatihan, seperti diadakan Very Candle’s dan Tristar Chemicals.
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas lebih baik menggunakan bahan baku impor seperti asal China, karena bahan baku dari China jika diproses akan menghasilkan warna dasar lilin yang putih bersih, sedangkan untuk bahan baku lokal akan tampak warna putih yang sedikit kecoklatan.
Bahan baku dan pewarna lilin tersebut bisa dibeli di toko-toko kimia. Adapun jenis lilin yang digunakan untuk membuat lilin hias berupa jenis parafin blok yang terbuat dari residu minyak bumi. Parafin blok merupakan jenis lilin yang paling sering digunakan untuk memproduksi lilin, selain itu bisa menggunakan stearic acid (dari minyak kelapa sawit) dan lilin lebah (lilin yang dihasilkan oleh lebah).
Proses produksi dengan meletakkan bahan baku pada panci dan bakar hingga semua mencair dan berwarna bening, selanjutnya pemberian warna ketika lilin masih mencair. Setelah itu tuangkan lilin di cetakan, lalu tunggu 30 menit agar lilin mengeras.
Tahap selanjutnya packing, kemasan harus semenarik mungkin agar terlihat mewah dan sesuaikan kemasan dengan model dan desain lilin hias, seperti dari mika atau karton. Dalam kemasan sebaiknya cantumkan label produk yang sudah terlebih dahulu terdaftar di HKI (Hak Kekayaan Intelektual).
Untuk menyiasati agar lilin tahan lama dengan menggunakan sumbu yang 100% dari benang katun. Sebelum lilin dicetak, sumbu terlebih dahulu dicelupkan ke dalam cairan lilin hingga kaku. Parafin blok bisa dicampur dengan stearic acid untuk menghasilkan lilin yang berkualitas dan tahan lama hingga 3 jam.
Oleh: Evie Muliasari Dewi ,S.Si,Apt
Pemilik CV. TRISTAR (Kursus Membuat Lilin Hias dan Aromaterapi)
Jl. Rungkut Mapan UtaraCA 24 Surabaya