Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Potensi Ekspor Produk Organik: Ramalan Kemenkop UKM untuk Tahun 2024

Potensi Ekspor Produk Organik: Ramalan Kemenkop UKM untuk Tahun 2024

0
Potensi Ekspor Produk Organik: Ramalan Kemenkop UKM untuk Tahun 2024 (Ilustrasi Foto Produk Organik)

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) meramalkan bahwa ekspor produk organik akan menjadi komoditas paling diminati di pasar internasional dalam beberapa tahun mendatang.

Asisten Deputi Kemitraan dan Perluasan Pasar Kemenkop UKM, Fixy, mengungkapkan bahwa masyarakat global semakin memperhatikan isu keberlanjutan, termasuk produk organik yang dapat didaur ulang dengan penggunaan bahan ramah lingkungan.

“Dalam proyeksi tahun 2024, sektor yang menjanjikan adalah sektor organik. Ke depan, isu keberlanjutan, ekonomi hijau, dan lingkungan akan menjadi fokus utama di arena internasional,” ujar Fixy saat mengikuti webinar Export Outlook 2024, di Jakarta pada Rabu, 27 Desember 2023.

Keberlanjutan Ekonomi Hijau

Perbincangan mengenai keberlanjutan, ekonomi hijau, dan sirkular ekonomi diharapkan akan mendominasi perhatian publik dalam beberapa tahun ke depan.

Fixy menekankan bahwa calon eksportir perlu menjadi lebih peka terhadap isu-isu tersebut agar dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan prinsip keberlanjutan.

“Kesadaran terhadap ekonomi hijau dan sirkular ekonomi harus menjadi prioritas kita masing-masing. Jika tidak, kita mungkin kesulitan untuk melakukan ekspor di masa mendatang. Pada tahun 2024, Eropa sudah mengadopsi konsep sirkular ekonomi,” ungkapnya.

Meski memiliki potensi pasar yang baik di luar negeri, produk Indonesia masih belum mencapai potensi maksimal. Fixy menyoroti bahwa Swiss menjadi salah satu pasar potensial untuk ekspansi produk organik Indonesia.

Konsumsi Produk Organik di Luar Negeri

Berdasarkan data dari lembaga riset pertanian Swiss (FiBL) tahun 2020, konsumsi produk organik di Swiss menempati peringkat kedua tertinggi di dunia dengan nilai sekitar USD382,4 per tahun per orang. Pertumbuhan konsumsi produk organik di Swiss mencapai hampir 20 persen dengan nilai USD4,4 miliar pada 2020.

Fixy berpendapat bahwa ini merupakan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor produk organik ke wilayah Eropa. Namun, penting untuk memperhatikan standar dan kualitas produk yang akan diekspor. Fixy menegaskan bahwa jika setiap produk UMKM memenuhi kriteria tertentu, proses ekspor akan menjadi lebih lancar.

“Yang krusial bukan hanya kemampuan kita untuk ekspor, tetapi seberapa berkelanjutan ekspor kita. Oleh karena itu, banyak aspek yang perlu diperbaiki sebelum memasuki pasar ekspor, termasuk sistem manajemen keuangan dan produksi,” tutup Fixy.

Exit mobile version