Dalam upaya penguatan dan menjaga stabilitas ekonomi di Jakarta, Penjabat (Pj) Gubernur DKI, Heru Budi Hartono, mengeluarkan permintaan kepada seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan stakeholder ekonomi untuk lebih fokus pada pertumbuhan jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di ibu kota.
Pj. Gubernur Heru menggarisbawahi pentingnya pengawasan terhadap transaksi penjualan produk dalam negeri oleh pelaku UMKM, sambil mendorong pengembangan program-program yang mendukung keberlanjutan usaha tersebut.
Pj. Gubernur Heru juga menyarankan agar pelaku UMKM di Jakarta memanfaatkan penjualan online melalui berbagai platform e-commerce, terutama dalam kolom penjualan produk buatan dalam negeri. Dia mengajak pelaku UMKM untuk aktif mempromosikan produk-produk lokal ini kepada masyarakat.
Dalam perspektif Pj. Gubernur Heru, keberlanjutan UMKM di Jakarta adalah tanggung jawab bersama, terutama dalam mendukung produk-produk lokal agar bisa sukses di berbagai platform e-commerce. Hal ini dianggap penting untuk membangun kembali ekonomi yang kuat dan inklusif di masa depan.
Untuk mendukung pelaku UMKM, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) telah menyiapkan berbagai program pengembangan dan pembinaan di Jakarta. Kepala Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo, menjelaskan bahwa mereka telah merancang strategi seperti sistem e-order dan business matching.
Penggunaan produk dalam negeri juga diterapkan di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pembelian barang atau jasa melalui e-katalog.
Elisabeth Ratu Rante Allo juga mengungkapkan bahwa program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dilaksanakan dalam setiap realisasi Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dengan tingkat realisasi mencapai 91,82 persen.
Di samping itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP), Suharini Eliawati, juga telah melaksanakan program pembinaan UMKM untuk menguatkan ekonomi masyarakat kota dan pesisir melalui berbagai produk pangan dan kerajinan tangan.
Hingga saat ini, sekitar 19 ribu pelaku UMKM telah mendapat bimbingan dari pihaknya, yang beroperasi di berbagai bidang seperti pertanian perkotaan (urban farming), peternakan, dan perikanan. Produksi pertanian juga mencapai 97,08 ton pada triwulan II tahun 2023.
Suharini menyatakan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari sinergi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan pelaku UMKM di Jakarta. Harapannya, keberagaman UMKM di berbagai sektor akan memperkuat ketahanan ekonomi secara keseluruhan, menciptakan lapangan kerja, serta meningkatkan pendapatan masyarakat melalui produk dan layanan yang terjangkau.