Pernak-pernik kayu untuk anak yang dibuat secara handmade, sebenarnya sudah lama dikenal masyarakat dan dijual di pasaran. Namun saat ini produk tersebut menjadi tren kembali diminati konsumen, karena desain yang saat ini ditawarkan lebih unik, menarik, dan kreaif, dengan warna-warna cerah. Ada banyak desain unik yang bisa konsumen dapatkan dari produk pernik kayu ini, mulai dari laci mini berbentuk tangga, tempat gantung baju, tempat gantung topi, jam dinding, kotak obat, hiasan dinding yang menarik, papan tulis bentuk bunga dan masih banyak lagi.
Selain itu, pernak pernik kayu saat ini biasanya dibuat bukan hanya sebagai hiasan ataupun sekadar mainan saja, tetapi sudah dimodifikasi dengan memasukkan unsur-unsur edukasi, seperti gambar angka, huruf, hewan, ragam profesi, dan masih banyak lagi. Tren produk pernak pernik kayu untuk anak dengan desain unik dan tidak pasaran tersebut diperkirakan akan bertahan lebih dari satu tahun.
Keunggulan. Pernak pernik untuk anak sebaiknya diproduksi secara khusus, serta diperlukan kecermatan dan ketelitian lebih. Selain itu harus diperhatikan pula bahan baku seperti kayu, lem, dan cat yang benar-benar aman untuk anak. Misalnya untuk kayu, ada baiknya diamplas dulu sebelum dicat, karena bisa jadi kayu tersebut masih menyimpan serabut-serabut halus yang tentu dapat melukai kulit anak-anak. Sedangkan untuk cat dan lem yang digunakan harus yang aman bagi anak, seperti penggunaan cat yang bersifat waterbase dan antitoxic. Hal ini dikarenakan sifat anak-anak yang suka mengeksplor barang-barang sekelilingnya dengan cara memegang, mencium, ataupun menggigit.
Selain tingkat keamanannya cukup terjaga, produk pernak pernik kayu handmade untuk anak ini bisa lebih beragam desain, motif, dan warnanya. Inilah yang bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen, ketimbang penjualan produk China ataupun pabrikan yang biasanya diproduksi secara massal, sehingga menghasilkan produk dengan desain dan warna yang monoton.
Daya tarik produk pernak-pernik kayu handmade lainnya adalah, pemesanan bisa dilakukan customized baik dari segi ukuran, desain, hingga warna. Seperti yang dilakukan Suwarni Salim, pemilik Put Putt Chic yang membuat produk dengan ukuran yang lebih besar, desain yang unik, hingga penggunaan bahan baku yang berbeda dengan kayu Jati Belanda dari limbah peti kemas.
Perlu Keterampilan. Karena bisnis ini erat kaitannya dengan keterampilan atau kerajinan, maka ada baiknya pelaku usaha paham betul akan pekerjaan pertukangan, seperti pemotongan kayu, pengamplasan, pengecatan, hingga finishing. Namun bagi pelaku usaha yang tidak memiliki keterampilan tersebut, bisa menyiasati dengan menggunakan jasa pengrajin kayu untuk tahap produksinya.
Sedangkan untuk membuat desain dan motif pada produk, bisa dilakukan meskipun kurang memiliki keterampilan di bidang seni desain atau seni lukis. Yang terpenting pelaku usaha harus bisa membuka mata akan pembaharuan desain dan motif produk, agar lebih up date dan membuat konsumen tidak cepat bosan dengan produk yang dijual. Hal itu bisa dilakukan dengan survai langsung ke lapangan, ataupun mencari ide dengan berselancar di dunia maya.