Pemerintah berkomitmen untuk terus membantu sektor industri kecil menengah (IKM) di dalam negeri agar bisa memasarkan produknya secara digital. Sebab, akibat dampak pandemi Covid-19, pelaku usaha perlu bertransformasi menjual produknya secara online sehingga aktivitas usahanya tetap berjalan.
“Pemerintah sedang gencar mengajak pelaku IKM nasional untuk masuk dan bersaing di platform digital. Oleh karena itu, kami berupaya membantu produk-produk mereka bisa dipasarkan secara online dan juga membantu masyarakat bisa menemukan produk yang dibutuhkan dengan mudah di tengah kondisi pandemi saat ini,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (9/7).
Guna mewujudkan IKM go digital, Kementerian Perindustrian telah menjalankan berbagai langkah strategis, di antaranya menginisiasi program e-Smart IKM yang diluncurkan sejak tahun 2017 dengan tujuan memfasilitasi pelaku IKM di dalam negeri bisa memanfaatkan platform e-commerce. Selain itu, menggelar kegiatan bimbingan teknis atau pelatihan tentang pemasaran dan kemasan produk.
“Upaya tersebut sesuai anjuran Bapak Presiden Joko Widodo yang menginginkan agar semua kebutuhan lokal 100% bisa didapatkan atau disuplai dari industri dalam negeri,” tutur Menperin. Selain membantu pelaku IKM dapat bertahan menjalankan aktivitas usahanya di masa pandemi Covid-19, pemerintah juga berharap produk-produk industri nasional bisa bersaing dengan produk asing.
Oleh karena itu, melalui program bertajuk Bangga Buatan Indonesia, pemerintah ingin masyarakat bisa mendapatkan kebutuhannya dari barang-barang yang diproduksi industri di dalam negeri. Pada 14 Mei lalu, pemerintah telah menginisiasi gerakan Bangga Buatan Indonesia.
“Sesungguhnya sudah banyak industri kita yang menghasilkan produk berkualitas dan kompetitif. Jadi, kami bertekad untuk mendorong produsen tersebut bisa memasarkan produknya ke market Indonesia, termasuk sektor IKM masuk ke pasar e-commerce,” paparnya.
Dalam rangka mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia, Kementerian Perindustrian menginisiasi kampanye #SemuanyaAdaDisini yang berlangsung pada 1-15 Juli 2020. Upaya ini untuk mengajak pelaku IKM dapat memanfaatkan marketplace sebagai pilihan saat ini untuk memasarkan produknya.
“Kami terus berusaha meningkatkan kembali penjualan produk lokal dari sektor IKM nasional dengan mendukung gerakan Bangga Buatan Indonesia melalui program e-Smart IKM dan peluncuran kampanye #SemuanyaAdaDisini,” ujar Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih.
Dirjen IKMA menjelaskan, kampanye #SemuanyaAdaDisini yang telah diluncurkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menperin AGK merupakan salah satu langkah konkret pemerintah khususnya Kemenperin untuk membantu para pelaku IKM nasional bisa kembali bangkit dari dampak pandemi Covid-19. “Diharapkan dengan adanya kampanye ini, IKM kita mampu meningkatkan omzet penjualannya,” ungkapnya.
Guna menjaring banyak pelaku IKM terlibat dalam kampanye #SemuanyaAdaDisini, Ditjen IKMA telah menyiapkan kegiatan sosialisasi seperti pelaksanaan webinar. Hal ini sesuai dengan penerapan protokol kesehatan.
“Kampanye #SemuanyaAdaDisini melibatkan seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, pelaku IKM, platform teknologi pemasaran, pembayaran, logistik, ekosistem pendukung industri hingga masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan sosialisasi secara langsung untuk mengajak pelaku IKM memasarkan produknya secara digital,” papar Gati.
Rangkaian kampanye tersebut akan diiringi dengan kegiatan talkshow dan sosialisasi program melalui acara Webinar yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 – 15 Juli 2020 melalui kerja sama dengan berbagai pihak seperti Blibli.com, Tokopedia, Shopee, Lazada, Bukalapak, IDeA, Indotrading, Imooji, ATT dan Alibaba, Bank Indonesia, BRI, Si-Cepat, serta Dana.
“Kami memberikan materi terkait manfaat pemasaran online ataupun pembayaran online terutama dalam masa pandemi. Penjelasan mengenai penggunaan platform online sampai bagaimana cara untuk bisa berjualan online dan memanfaatkan pembayaran online,” ungkap Gati.
Selain itu, pelaku IKM peserta program e-Smart IKM yang sukses berjualan juga membagikan pengalamannya melalui platform di masing-masing marketplace. “Diharapkan dengan mendengar kisah sukses para pelaku IKM tersebut, para pelaku IKM lainnya dapat termotivasi dan bisa mengambil pelajaran dari pengalaman yang sudah dialami,” imbuhnya.