Chaerullah Idris atau biasa disapa Chairul ini memulai usaha membuat aneka produk berbahan terpal sejak tahun 2008. Sebelum terjun di usaha ini, Chairul pernah bekerja sebagai kontraktor tetapi karena krisis moneter perusahaan tempat ia bekerja bangkrut. Akhirnya, ayah tiga anak ini mengikuti teman dekatnya yang menekuni usaha membuat tenda untuk tempat makan yang berada di Dunia Fantasi Ancol. “Dari mereka saya belajar cara membuat tenda,” ungkap pria kelahiran Medan, 5 September 1965 ini. Selain dari teman-temannya, Chairul juga belajar membuat tas dan aneka produk terpal lainnya dari sang adik yang telah menekuni usaha ini terlebih dulu.
Setelah memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang cukup tentang membuat aneka produk dari terpal ini, akhirnya Chairul memberanikan diri memulai usaha. Modal awal yang dikeluarkan sebesar Rp 100 juta untuk membeli 1 mesin jahit listrik merek Typical harga Rp 1.600.000, membeli ruko dengan harga Rp 34 juta dan bahan baku. Lokasi yang dipilih di Jalan Nelayan Timur No.7, Jakarta Barat yang digunakan sebagai tempat produksi sekaligus sebagai tempat usaha untuk display tenda-tendanya.
Keistimewaan. Ada beberapa produk yang dibuat Chairul. Yakni, tenda terpal dengan harga Rp 3 juta-Rp 10 juta yang biasanya digunakan untuk pameran, cover motor Rp 500 ribu sebagai pembungkus motor, dan aneka tas antara lain tas cargo 50x30x40 cm Rp 250 ribu yang biasanya digunakan untuk bepergian, tas mekanik Rp 200 ribu biasanya digunakan para mekanik atau reparasi AC, dan tas motor Rp 150 ribu yang digunakan untuk mengangkut sayur dan buah. Harga-harga yang ditawarkan Chairul ini tergantung dari kualitas bahan yang dipakai. Misalnya untuk terpal berbahan kanvas ada 4 kualitas, terpal Canvas kw 1 harganya Rp 45.000/m, terpal Canvas kw 2 Rp 40.000/m, terpal canvas kw 3 Rp 37.500/m, terpal canvas kw 4 harganya Rp 27.500/m.
Dari semua produk yang dijual Chairul yang paling banyak dipesan adalah tas cargo. Tas ini berbentuk persegi panjang, bagian depannya terdapat kantong yang diresleting. Semua produk tas ini tersedia dalam dua pilihan warna, yaitu hijau dan cokelat. “Tas memang menjadi produk andalan, kalau produk lain hanya pelengkap saja,” terang Chairul.
Keistimewaan tas yang dibuat pria jebolan Ekonomi dari Universitas Jayabaya ini adalah pada kekuatan dan kerapian jahitan. “Saya menjahit dua kali pada tiap sudut tas dan pada pemasangan resleting. Hal ini dilakukan agar hasilnya bagus. Benang yang digunakan adalah Spun Polyester,” terang Chairul. Selain kerapian pada produk buatannya, Chairul juga menerima desain berdasarkan permintaan dari konsumen.
Omset. Sejauh ini Chairul hanya mengerjakan tas berdasarkan pesanan saja, dan menurutnya rata-rata dalam sebulan ia rutin memproduksi 800 buah tas terpal. Yang paling banyak dipesan adalah tas cargo sebanyak 400 pcs, tas mekanik 200 pcs, dan tas motor 200 pcs.
Karena itu, dalam sebulan Chairul dapat meraup omset sebesar Rp 170 juta dengan keuntungan sebesar 17%. Untuk usaha ini, Chairul dibantu 2 orang karyawan yang bertugas menjahit dengan gaji @Rp 1,5 juta per bulan.
Bahan. Bahan terpal terdiri atas dua jenis yaitu plastik dan canvas. Namun, untuk membuat tas Chairul menggunakan terpal jenis canvas karena lebih kuat. Pengeluaran rutin setiap bulan untuk terpal Canvas 4.800 m Rp 27.500/m, bahan pelengkap lain seperti 9.600 m tali list Rp 350/m, 800 buah kancing sodok atau kancing 8 Rp 500/buah untuk tas motor saja, dan 600 m resleting merek YKK yang harganya Rp 3 ribu/m.
Setiap tas membutuhkan jumlah bahan yang berbeda-beda. Membuat satu tas cargo dan tas mekanik masing-masing membutuhkan bahan sebanyak 2 m, dan tas untuk motor 2,5 m. Peralatan untuk usaha ini yang dimiliki Chairul antara lain 3 unit mesin jahit merek Typical dengan harga Rp 1,6 juta dan 1 unit mesin potong merek Eastman Rp 4 juta.
Pemasaran. Selain melayani konsumen perorangan, Chairul bekerja sama dengan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang distributor makanan, printing, sandal, ice cream, dan sepeda. Untuk mendapatkan konsumen perusahaan, Chairul mendapatkan dari para supplier. Bahkan, kini produk dari Intan Tenda ini dipesan dari Pemda di Batam, Papua, dan Pangkal Pinang.