Bisnis berkaitan dengan produk kebutuhan wanita memang tak pernah ada matinya. Usaha ini pun mampu menciptakan konsumen-konsumen loyal.
“Yang namanya wanita pasti tergoda dengan aksesori atau produk-produk baru yang mampu menunjang penampilannya. Tak jarang dari mereka memiliki lebih dari satu item produk tertentu, yang biasanya dijadikan koleksi,” jelas Ratu yulina Amaliyah.
Awal menekuni usaha pembuatan aksesori seperti gelang, kalung, dan cincin diawali dari kegemaran Ratu membuat dan memodifikasi aksesori miliknya. Dengan sering menggunakan aksesori buatannya di berbagai acara, membuat banyak teman dan saudaranya pun tertarik memesannya.
Dari sanalah ia mulai merasa bisnis aksesori wanita sangatlah prospektif. usaha tersebut dimulainya sejak tahun 2010 dengan modal awal hanya Rp 250 ribu, yang digunakan membeli bahan baku dan peralatan usaha di pasar Mangga Dua, pasar jatinegara, hingga Pasar tanah Abang.
Melihat respon yang diberikan konsumennya sangat tinggi, Ratu pun mencoba membuka toko aksesori dengan nama Rumah Ratu di kawasan Blok M. Selain menjual produk-produk buatannya, ia juga kerap meyisipkan produk aksesori import China dan Jepang untuk memberikan banyak pilihan pada konsumennya.
Propsek. Usaha aksesori menurut Ratu memiliki prospek yang cerah dan akan terus berkembang. Sebab aksesori sebagai pelengkap fesyen dan akan terus mengikuti perkembangan dan tren model fesyen tersebut.
Selain itu yang menjadikan usaha ini berprospek bagus karena daya beli aksesori khususnya wanita setiap tahunnya akan terus meningkat. Wanita bisa tampil lebih cantik dan menarik dengan memakai aksesori, hal inilah seakan wanita tak bisa dipisahkan dengan yang namanya aksesori.
Menurutnya, usaha aksesori prospeknya sangat bagus, karena dia akan terus mengikuti tren model fesyen yang tengah booming.
“Kalau sekarang lagi trennya hijaber kita membuat aksesori yang berkaitan dengan hijaber. Kalau sebelumnya tren fesyen korea, kita bikin model korea. Perkembangan dunia fesyen gak akan ada habisnya,” terang Ratu.
Berbicara persaingan, Ratu mengakui persaingan usaha aksesori wanita sangat ketat. Adanya pesaing tidak membuatnya merasa khawatir, baik persaingan dengan pelaku lokal maupun produk luar lainnya. Karena ia sangat yakin pasar aksesori ini cukup luas. Namun ia sangat menyayangkan banyak sekali pelaku usaha yang sudah menduplikasi desain produknya.
Tetapi bagi Ratu itu bukanlah suatu masalah karena usaha aksesori ini erat kaitannya dengan seni dan tidak akan pernah sama setiap produk yang dihasilkan. Justru kalau ada yang meniru kreasinya, Ratu menjadi optimis karena produknya dianggap bagus oleh pelaku usaha lain.
“jika kita bermain di produk masal dan produk itu disukai pasar, kita harus siap produk kita pasti ada KW-nya”. Jelas Ratu
Menyiasati persaingan terutama dengan pelaku usaha besar Ratu membuat desain lebih eksklusif yang mana 1 desain hanya terdapat 1 model, bahkan Ratu juga menerima pesanan sesuai keinginan konsumen (customized) dengan harga produk sama dengan harga aksesori dengan desain dari Ratu. Selain itu produknya juga dibuat secara handmade untuk merangkai bahan aksesori sehingga tidak pasaran.
Menurut Ratu bisnis aksesori agar tetap survive dengan terus menjaga kepercayaan pelanggan, menjaga kualitas produk dan menghadirkan produk baru setiap bulannya.
Aksesori Unik. Produk aksesori yang dibuat Ratu, meliputi gelang, kalung, dan cincin memiliki ciri khas desain simple dan full colour, sehingga cocok digunakan oleh remaja hingga wanita dewasa.
“Bahan baku yang saya gunakan lebih didominasi oleh kain batik dan manik-manik. Masalah desainnya pun selalu update dengan kreasi baru,” jelasnya.
mengenai harga produk sangat terjangkau, untuk kalung dijual dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 75 ribu per item, gelang Rp 15 ribu – Rp 55 ribu per item, dan cincin Rp 15 ribu per item.
Dari tiga jenis produk, menurut Ratu aksesori yang paling banyak peminatnya adalah kalung. Produk kalung yang saat ini diminati konsumennya adalah kalung tumpuk yang terdiri dari untaian manik-manik berbahan glasses maupun mani-manik kayu.
Selain itu, kalung dengan bahan kain batik yang dibentuk seperti tali tambang, juga banyak diburu pelanggan, khususnya dari kalangan wanita dewasa.
Dalam proses pengerjaan Ratu melakukannya sendiri, namun bila mendapatkan pemesanan dalam jumlah banyak, ia dibantu oleh rekannya.
Menurut Ratu permintaan pada produk-produknya akan mengalami peningkatan hingga 100% menjelang lebaran dan natal. Untuk kapasitas produksi di setiap bulan bekisar 800 hingga 1.000 pieces aksesori dengan berbagai model. Di akui Ratu setiap bulan rata-rata meraup omset berkisar Rp 60 juta dengan keuntungan mencapai 50%.
Meskipun sudah mengedepankan kualitas produk dan ciri khas yang unik, disadari ratu usaha ini tidak akan luput dari persaingan. Oleh karena itu ia terus menciptakan produk-produk terbaru dengan model yang unik. Biasanya untuk menghadirkan produk-produk terbaru ini ia membatasi untuk satu item hanya 30 pieces, supaya terlihat lebih eksklusif.
Strategi Pemasaran. Menurut Ratu, keberhasilan usahanya juga ditopang dengan strategi pemasaran yang apik, mulai dari pemasaran langsung mulut ke mulut hingga pemasaran online melalui jejaring sosial (facebook, twitter, instagram). Selain itu ia pun gencar melakukan promosi melalui media pameran baik skala lokal, nasional, hingga luar negeri.
Beberapa pameran yang pernah diikuitinya meliputi Jakarta Clothing, GO Gril Passion Expo, Inacraft, Indonesia Fesyen Week, Hijab Day, Fesyen Tuesday & Ladies Day, Indonesia Crative Week, Jak Cloth, Jakarta Fashin Market, Nova Ladies Fair, hingga Dreamers Festival.
Diakuinya, pemasaran melalui pameran sangat menguntungkan bagi eksistensi usahanya. “Dengan mengikuti pameran, selain produk kita lebih dikenal konsumen secara luas, pendapatan yang saya terima pun melonjak beberapa kali lipat,” ungkapnya.
Biasanya, dengan mengikuti kegiatan pameran selama tiga hari, ia mampu meraup omset minimal Rp 20 juta, yang menurutnya omset tersebut hanya bisa didapatkan dalam 2-4 minggu di hari-hari biasa.