Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis UMKM Ternak Bebek Peking, Peluangnya Masih Besar dan  Cepat Panen

Ternak Bebek Peking, Peluangnya Masih Besar dan  Cepat Panen

0
Dok: budidayanews.blogspot.com

Bebek pedaging biasanya dipasok untuk rumah makan, restoran dan warung tenda yang menyuguhkan menu bebek. Salah satu bebek pedaging yang paling nikmat adalah bebek peking. Bebek asal Cina memiliki ciri yang sangat khas, yakni seperti angsa namun berleher pendek, warna bulunya khas putih, warna paruh dan kaki orange, dengan postur tubuh montok (agak gemuk) seperti mentok.

Di tingkat Internasional menurut F. Rahardi, pengamat agribisnis, bebek peking paling banyak diternakan sebagai penghasil daging (bebek pedaging) dan penghasil bulu (untuk bantal, kasur, shuttlecock dll). Di Indonesia baru sampai tahap untuk penghasil daging saja.

Potensi yang dimiliki bebek ini dari segi ekonomi, yakni hidangan bebek peking bisa sangat mahal per porsinya, bisa mencapai Rp 350 ribu karena rasanya yang lezat dan dagingnya sangat empuk.

Dari segi fisik, pertumbuhan badannya lebih cepat dibanding ayam dengan umur yang sama. Misalnya pada umur 1 bulan, bobot bebek sudah mencapai 1,5 kg, sedangkan ayam 1 kg. Bebek ini lebih tahan penyakit dibanding unggas lain.

Perlengkapan ternak bebek peking tidak serumit bebek biasa. Bahkan bebek ini dapat hidup di alam terbuka dengan peneduh seadanya. Makanan yang bisa digunakan bisa berupa apa saja, misalnya yang ada di sekitar rumah atau area persawahan. Bebek peking termasuk hewan omnivora karena bisa memakan ikan, cacing sampai sayuran.

Prospek dan Persaingan. Selama ini daging bebek peking memang dikenal paling enak. Sayangnya daging bebek peking yang dijajakan di supermarket masih berupa impor. Sebab banyak peternak lokal yang kurang mampu memasok pesanan yang ada secara kontinyu dalam jumlah banyak.

Menurut F. Rahardi, ternak bebek peking saat ini masih kalah besar dengan itik (bebek)  Indian Runner (Itik Alabio, Tegal, Magelang, Mojosari dan Bali), yang sudah diusahakan oleh rakyat dalam skala sangat besar.

Belum lama ini mulai ada perusahaan ayam broiler yang beralih/menambah produknya ke bebek peking. Banyak dari mereka yang mengajak peternak lokal untuk bermitra. Sehingga untuk peternak bebek perorangan dalam skala besar baru ada satu dua pengusaha.

Hal ini tentu saja tidak menutup kemungkinan munculnya wirausaha-wirausaha perorangan yang menggelar usaha ternak bebek peking dalam skala besar, mengingat banyak pesanan yang belum terpenuhi. Banyaknya permintaan akan daging bebek peking, juga membuat usaha pemibibitan DOD bebek peking kian moncer.

Impor bebek peking legal sudah dilakukan sebanyak 350.403 kg dari China dan Amerika. Namun dari tahun ke tahun ternyata jumlah impor legal semakin menurun akibat mulai tumbuhnya peternak-peternak lokal. Menurut F Rahardi lebih baik usaha ternak bebek peking dilakukan dalam skala besar. Sebab jika hanya sebatas iseng atau jumlah sedikit, maka keuntungan yang didapat akan sangat kecil.

Tata Cara yang Baik. Agar usaha bebek peking Anda bisa eksis, di samping menghasilkan daging bebek yang harus cukup tebal, sebaiknya bebek peking siap jual memenuhi kriteria pasar yaitu segar (fresh), telah disortir, bersih, dikemas bagus, dan juga didukung dengan harga kompetitif, kesanggupan stok yang kontinyu. Tak hanya itu, Prof. Emer.

Dr. Peni S. Hardjosworo, Pengamat Unggas dari IPB menyarankan agar peternak jeli memilih bebek peking yang memiliki produksi baik dan dikelompokkan sesuai umur agar bisa dipanen saat bersamaan.

Selain itu gunakan bibit yang bagus agar kualitas bebek yang dihasilkan juga bagus. Kriteria DOD bebek peking yang bagus, antara lain minimal bobot 6 gr umur 1 hari, bergerak lincah, punya insting kuat, kedua matanya melek, berbulu bagus dan kering, kaki tidak cacat, warna paruh dan kakinya orange tidak pucat.

DOD yang bagus pasti dari indukan yang berkualitas bagus. Caranya, usahakan dalam perkawinan menggunakan indukan jantan yang umurnya telah di atas satu tahun, sedangkan indukan betina sudah lebih dari 9 bulan. Karena pada masa itu, fisik bebek sudah sangat siap untuk kawin dan bertelur.

Ukuran kandang yang ideal sangat diperlukan agar si bebek cukup untuk bergerak yang mana kepadatan populasi sebanyak 4 ekor tiap meter persegi sudah paling maksimal. Perbandingan jantan dan betina untuk perkawinan yang ideal adalah 1:5. Selain itu pemberian pakan 3 kali sehari harus habis dalam waktu 1 jam, agar tak mengundang lalat.

Pakan yang diberikan setidaknya mengandung kadar protein 18-20% dan diimbangi dengan kandungan kapur. Pemberian pakan bisa menggunakan pakan pabrikan atau campuran jagung, dedak atau menir dan ikan. Bebek pun bisa diberi sayuran limbah pasar, namun sebaiknya jangan diberikan eceng gondok. Pasalnya sering terdapat lintah yang bisa termakan dan menyebabkan kematian.

Suhu optimal agar bebek berproduksi dengan baik sebaiknya berkisar 20-32oC. Jika suhu terlalu panas akan mengurangi nafsu makan bebek. Strateginya bisa memberikan pakan lebih banyak pada pagi dan sore hari. Selain itu ketersediaan air bersih sudah keharusan. Gunakan air sumur yang tak mengandung kaporit.

Pemula. Jika ingin belajar bebek ini, bisa saja Anda memulai dengan hanya membeli 100 ekor DOD untuk dibesarkan. Tetapi ingat, Anda perlu memahami bagaimana tingkah laku bebek peking dan bagaimana cara perawatannya. Upayakan belajar dari peternak senior.

Dibanding usaha pembesaran, usaha pembibitan terbilang lebih rumit. Sebab menyangkut indukan bebek yang akan bertelur. Indukan yang akan bertelur sangat rentan suasana bising atau pakan yang kerap bergonta-ganti.

Carilah lokasi yang agak sepi dari suasana bising ataupun binatang yang kadang bisa membuat kaget si bebek. Selain itu, orang-orang yang masuk ke dalam kandang jangan terus berganta-ganti.

Pemasaran. Harga bebek peking yang dijual memang cukup tinggi. Mulai dari DOD yang harganya mencapai Rp 10-15 ribu/ekor, bebek peking hidup Rp 25-30 ribu/ekor dan karkas bebek Rp 35-39 ribu/kg.

Saat awal memasarkan, ada baiknya lakukan pemetaan atau pendataan rumah makan, hotel atau resto mana saja yang menyediakan hidangan bebek. Lalu cari orang/pegawai resto tersebut yang melayani pembelian bebek. Cari informasi dari sana, mulai dari siapa pemasoknya selama ini, mengapa memakai pihak tersebut, dan apa kelemahan pihak pesaing tersebut.

Setelah semua itu Anda ketahui, barulah jual bebek peking Anda dengan memaparkan kelebihan yang dimiliki. Hal ini tentu saja bertujuan agar resto, hotel atau rumah makan itu beralih ke penawaran Anda.

Jangan lupa untuk selalu menjaga hubungan baik dengan klien. Anda juga bisa menargetkan tujuan pasar ke supermarket. Agar bisa masuk supermarket, selain bersedia membayar biaya tertentu, juga menyanggupi suplai dalam jumlah banyak dan kontinyu. Kemas rapi bebek peking yang masuk ke supermarket dengan plastik wrapping dan styrofoam atau plastik kemasan tebal yang telah diberi merek.

Lebih Untung Pembibitan. Yang menjadi hal penting dalam mengusahakan bebek pedaging adalah penggunaan DOD berkualitas baik. Jumlah yang dibutuhkan juga cukup banyak.

Dari kenyataan di lapang, keuntungan usaha pembibitan bebek peking lebih besar dibanding pembesaran bebek siap konsumsi. Pertama karena jumlah yang dibutuhkan relatif banyak, umur siap jual lebih cepat dibandingkan usaha pembesaran, dan jumlah pakan dibutuhkan jauh lebih sedikit dibanding untuk pembesaran.

Seperti yang dialami Widharto Pambudhi, pembibit bebek peking di Bogor yang meraih untung hingga 40%, sedangkan usaha pembesaran bebek Ahmad Nurhadi di Bandung yang mendatangkan untung sekitar 25%.

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version