Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis UMKM Usaha Pembuatan Lampu Hias Handmade

Usaha Pembuatan Lampu Hias Handmade

0
Lampu Hias Handmade (dok bukalapak.com)

 

Memulai suatu bisnis tak melulu harus dipikirkan secara seksama karena ide bisa datang dari mana saja dan kapan saja, yang penting adalah keberanian memulainya. Paling realistis adalah dengan membuat produk-produk handmade yang salah satunya kap lampu maupun lampu hias. Selain karena proses pembuatan yang mudah, modal yang dikeluarkan pun tidak besar. Untuk pertama kali memulainya saya hanya mengeluarkan modal kurang dari Rp 500 ribu, namun bisa saya maksimalkan. Yang terpenting produk yang dibuat harus memiliki keunikan dan mengikuti tren dan selera pasar.

Usaha berbasis handmade ini juga lebih kental dengan sifat limited (tidak diporoduksi massal). Karena itu harga jualnya cukup tinggi, dan para produsen bisa menetapkan harga jual 100% dari harga pokok produksi. Misalnya dengan modal Rp 40 – 45 ribu bisa dijual dengan harga Rp 80 – 95 ribu. Menguntungkan bukan? Dari bisnis ini pun kita bisa memberdayakan masyarakat di lingkungan sekitar yang membutuhkan pekerjaan sebagai penjahit, sehingga mempunyai nilai sosial selain mendatangkan keuntungan.

Bahan Baku. Dalam membuat kap lampu maupun lampu hias handmade, bahan utama yang dibutuhkan adalah kain blacu dan kain perca bermotif, serta persiapkan desain dan bahan baku untuk kerangka lampu yang biasa dibikin dari besi, beserta satu set bohlam dan kabel. Pemilihan bahan blacu sebagai bahan utama selain karena haganya yang murah juga karena proses pencucian mudah dan serat pada bahan tidak terlalu rapat sehingga sangat cocok sebagai bahan kap lampu karena cahaya masih bisa keluar.

Bahan-bahan ini pun sangat mudah didapatkan, untuk bahan blacu dan kain perca sangat mudah ditemui di pasar-pasar yang menyediakan kulakan perlengkapan tekstil seperti Pasar Cipadu, Tanah Abang, dan Mayestik. Biasanya untuk bahan blacu bisa dibeli per meter dengan harga Rp 12 – 15 ribu (1 meter bisa jadi 5 kap lampu), dan kain perca Rp 70 ribu per kilo.

Sementara itu untuk kerangka dan perlengkapan kelistrikan sebaiknya Anda siapkan desain berikut dengan ukuran dan jenis bahan baku yang akan digunakan (umumnya 15 cm x 25 cm), sementara eksekusinya bisa diserahkan kepada yang lebih ahli (tukang las). Ongkos pembuatan kerangka berkisar antara Rp 10 – 15 ribu per pcs, dan satu set bohlan berikut kabelnya bisa dibeli dengan harga Rp 10 ribu.

Proses Pembuatan. Siapkan bahan baku seperti yang dijelaskan di atas serta peralatan yang dibutuhkan seperti kerangka lampu yang sudah jadi, Velcro (selerekan), benang jahit dan benang sulam, jarum jahit dan jarum payet, lem kertas, kertas karton, dan pinsil/sepidol, dan gunting.

Jika semua sudah siap langkah awal pembuatan adalah memotong bahan blacu sesuai dengan ukuran kerangka yang sudah jadi. Kemudian jahit setiap pinggirannya dengan menggunakan mesin jahit. Sebagai aplikasinya desain gambar atau aplikasi yang diinginkan ke atas kertas karton, lalu gunting mengikuti gambar yang dibuat. Gunakan gambar di atas karton tersebut sebagai cetakan untuk membuat pola di atas kain perca, yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan kain perca sesuai gambar.

Setelah pola terbentuk tempelkan potongan-potongan kain perca tersebut di atas bahan blacu menggunakan lem kertas. Usahakan menggunakan lem secukupnya pada bagian tengah kain perca, jangan menggunkan lem berlebihan sampai ke pinggiran kain perca karena akan mempersulit proses penjahitan. Selanjutnya masuk ke proses penyulaman dengan menggunakan tehnik feston dengan mengitari aplikasi yang ditempelkan. Pada proses ini gunakan benang sulam, dan jarum payet agar menjahitnya lebih mudah. Nah jika Anda tidak memiliki keahlian dalam menjahit, proses ini juga bisa diserahkan kepada tukang jahit berpengalaman atau memberdayakan masyarakat sekitar dengan upah Rp 5 ribu untuk satu desain.

Jika semua bagian kain perca sudah terjahit rapi, maka proses selanjutnya tinggal memasangkan velcro pada bagian ujung kanan dan kiri bahan blacu. Lalu pasangkan satu set bohlam tersebut ke dalam kerangka dan pasangkan pula penutup lampu yang sudah jadi melingkari kerangka lampu, lampu hias siap didipasarkan.

Prospek dan Pemasaran. Segala macam produk handmade memiliki prospek yang bagus ke depannya. Secara umum pasar untuk produk handmade khususnya lampu hias dan kap lampu lebih dihargai dan diminati oleh pasar luar negeri. Sementara untuk pasar lokal (Indonesia) hanya kelas-kelas tertentu saja yang memiliki selera dengan produk-produk handmade.

Meskipun sudah mulai banyak masyarakat Indonesia yang meminati produk handmade seperti kaos, bantal, tas, dan sebagainya, namun secara garis besar produk lampu hias dan kap lampu ini belum terlalu umum digunakan masyarakat kita. Sehingga permintaan untuk produk ini pun masih berkutat pada kelas menengah atas maupun luar negeri.

Karena itu, pemasaran yang paling aman adalah dengan menyasar pasar luar negeri dan kelas menengah atas dengan menggunakan fasilitas internet. Pasalnya selain hemat biaya, jangkauan internet pun cukup luas dan dinilai tepat untuk menyasar pasar luar negeri. Juga, lakukan promosi melalui pameran kerajinan dan rajin mengikuti bazar agar brand dan produk lebih dikenal luas.

Kendala. Masalah klasik yang sering muncul pada usaha handmade masih berada pada bahan baku dan tenaga kerja. Karena menggunakan bahan baku kain perca maka agak sulit mencari kain perca yang memiliki motif dan desain yang sesuai keinginan karena tidak selalu ada di pasaran. Jika pun ada tidak bisa dibeli dalam jumlah yang banyak, sehingga setiap desain yang dikeluarkan belum tentu memiliki corak dan motif yang sama.

Sementara itu jika datang pesanan dalam jumlah besar sedangkan tenaga kerja terbatas, sehingga deadline dan kemampuan produksi tidak memungkinkan untuk memenuhinya. Untuk mengatasi hal ini tentu pemecahannya adalah menambah jumlah tenaga kerja, namun untuk mencari tenaga kerja yang kompeten dengan standar yang diinginkan serta bisa bekerja secara cepat, belakangan ini cukup sulit didapat.

Namun masalah yang paling merepotkan adalah faktor mendapatkan ide kreatif. Ide kreatif datangnya tidak bisa dipaksakan, jika datang pelanggan yang memesan produk banyak dengan desain yang berbeda tentu akan sulit jika semuanya harus dilakukan pada saat tersebut. Karena itu sebaiknya jeli melihat hal-hal yang bisa dijadikan ide dan rajin membuka buku, majalah, atau internet untuk mendapatkan ide baru sehingga kita memiliki stok desain.

 

Oleh: Pupung Pursita,

Pemilik Rumah Olahtangan

Jl. Pegangsaan 1 No.84 Rawaterate, Cakung – Jakarta Timur

 

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version