Ide usaha bisa datang dari mana saja, terkadang pengalaman bekerja juga bisa di jadikan inspirasi dalam merintis sebuah usaha. Adalah Erlangga Negara yang memutuskan untuk menjalankan usaha jasa penjualan online seperti bidang usaha yang dijalankan perusahaan tempatnya bekerja. Pengalaman bekerja di sebuah perusahaan penjualan online selama dua tahun sudah cukup bagi pemuda yang akrab disapa Angga ini untuk mengetahui seluk beluk usaha di bidang online.
Bila dilihat dari latar belakang pendidikan, bisa dibilang Angga yang menyelesaikan pendidikan SI pada bidang Hukum ini, sama sekali tidak ada hubungannya dengan bidang IT yang menjadi bidang usahanya saat ini. Namun dengan keinginan untuk terus belajar membuat Angga berlahan-lahan memiliki pemahaman pada bidang tersebut.
Pada awal menjalankan usaha, Angga melakukannya secara kecil-kecilan dan dilakukan di sela-sela kesibukannya bekerja. Hal pertama yang ia lakukan dalam menjalankan usaha online ialah dengan memasarkan produk peralatan masak frying pan yang di pasarkan di website gratis multiplay.com. Dengan pemasaran yang gencar membuat produk yang ditawarkan Angga banyak di cari dan ia pun kebanjiran pesanan untuk produk frying pannya.
“Awalnya Saya menjualkan frying pan dan ternyata respons dari masyarakat sangat bagus,” jelasnya.
Melihat respons yang sangat menjanjikan dan juga menyadari pengguna internet yang semakin hari semakin meningkat sehingga dapat mempengaruhi perkembangan bisnisnya, membuat Angga mencoba untuk serius dalam menekuni usahanya. Karena itu, Angga yang tadinya hanya memanfaatkan pemasaran melalui situs tidak berbayar, mulai membuat domain sendiri dengan nama www.pusatretail.com.
“Setelah berjalan 5 bulan usaha, Saya memutuskan untuk lebih serius dan membuat domain sendiri di dunia maya,” ujarnya.
Dalam membangun usaha yang dirintisnya sejak 2012 ini, Angga mengaku mengeluarkan modal yang tidak terlalu besar yaitu sekitar Rp 500 ribu. Modal tersebut di gunaannya untuk biaya jasa pembuatan website sebesar Rp 300 ribu, hosting Rp 100 ribu dan domain Rp 100 ribu.
Setelah memiliki domain sendiri, Angga mulai memberanikan diri untuk mengajak beberapa pelaku usaha atau vendor untuk memasarkan produk mereka di domain miliknya. Dan vendor awal yang menjadi konsumennya adalah perusahaan di bidang fesyen dan perlengkapan olahraga. “Pada awalnya vendor tersebut belum begitu terkenal, namun berkat gencarnya pemasaran di dunia maya membuat perusahaan tersebut mendapatkan banyak pesanan,” ungkapnya.
Digital Marketing
Dengan semakin menggeliatnya usaha digital marketing yang ia jalankan, membuat Angga memutuskan untuk total menjalankan usaha dan berhenti dari tempatnya bekerja. Sejalan dengan semakin banyaknya permintaan untuk marketing online maka Angga mulai mengganti websitenya dengan yang lebih baik dengan nama www.marketinginternet.co.id
Dalam menjalankan usaha jasa Konsultan Digital Marketing, Angga mencoba memberikan berbagai pelayanan dan konsumen dapat berkonsultasi seputar bidang digital marketing. Beberapa pelayanan yang ditawarkan misalnya bagaimana menggunakan sosial media yang benar dan mampu mempengaruhi penjualan serta cara berpromosi yang benar melalui digital marketing.
Untuk penggunaan jasa yang ditawarkan oleh Angga ada dua sistem pembayaran yaitu sistem bagi hasil dari pendapatan dan sistem kontrak. Untuk sistem kontrak, penawaran yang diberikan oleh Angga adalah per 6 bulan dan per tahun. Untuk kontrak 6 bulan angga mematok harga Rp 95 juta, dan untuk per satu tahun Rp 185 juta.
Dalam proses pembayarannya bias dilakukan per tiga bulan. Sedangkan untuk bagi hasil sendiri, Angga menetapkan pembagian hasil sebesar 50% dari keuntungan bersih mitra setiap bulan. “Dana yang dibayarkan tersebut sudah termasuk biaya pembuatan website, pengelolaan website, promosi manajemen digital marketing dan lain sebagainya.
Dengan berbagai kelebihan yang diberikan tidak heran bila usaha jasa konsultan digital marketing yang dijalankan Angga mendapatkan respons positif dari para kliennya. Kesuksesan yang diperoleh Angga dalam menjalankan usahanya yang baru berumur sekitar satu tahun ini dapat dilihat dari omset usaha yang sudah mencapai sekitar Rp 170 juta per bulannya.
Pernah Tertipu
Meski bisa dibilang saat ini Angga sudah memperoleh kesuksesan namun ternyata perjalanan untuk mencapai hal tersebut tidaklah mudah. Hal itu bisa dilihat dari pengalaman beberapa kali sepat tertipu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab baik pada saat mau memulai membuat domain sendiri maupun setelahnya.
Seperti dikatakan Angga, pada saat membuat domain pertama ia di bohongi oleh orang yang dipercaya membuat domain website usahanya. Setelah uang dibayarkan, domain yang di pesan tidak dibuat dan orang yang bersangkutan tidak diketahui keberadaannya
Selain tertipu pada pembuatan domain, Angga juga pernah dibohongi oleh seseorang yang di percaya membuat modul untuk website usahanya. “Hal tersebut sama seperti pada saat membuat domain, ketika uang sudah di bayarkan orangnya menghilang dan tidak bisa di hubungi,” ungkapnya.
Meski dalam menjalankan usahanya Angga banyak mengalami pengalaman pahit, namun berkat kesabaran dan semangat dalam menjalankan usaha, kini Angga telah bisa menikmati hasil kerja kerasnya. Selain telah mengantongi omset hingga ratusan juta, kali ini pemuda lulusan S2 Marketing ini sudah memiliki 5 orang karyawan yang membantu usahanya.
Prospek Menjanjikan
Karena usaha yang dijalankan Angga berhubungan internet, maka tidak heran jika usaha yang dijalankannya semakin hari semakin berkembang. Apalagi dengan jangkauan pemasaran melalui internet yang sangat luas membuat sistem pemasaran ini banyak diminati pelaku usaha dalam mempromosikan usaha mereka.