Menjaga kesehatan merupakan hal yang sangat penting, karena tanpa sehat maka kita tidak bisa melakukan berbagai aktivitas. Karena itu, usaha yang berhubungan dengan kesehatan seperti usaha penjualan obat, baik obat kimia yang dikenal dengan apotek atau obat-obatan herbal yang saat ini banyak ditemui di masyarakat semakin diminati.
Perkembangan usaha obat-obatan atau farmasi juga dapat dilihat dari survei yang dilakukan lembaga survei Nielsen yang mencatat pasar produk farmasi di Indonesia terus tumbuh signifikan. Menurut survei Nielsen, pertumbuhan penjualan produk farmasi eceran ini didorong oleh konsumen dari kelas menengah dan kelas bawah. Nilai pembelanjaan di kelas bawah naik 43 persen dan jumlah pembelian di kelas menengah naik 30 persen.
Hal senada juga dicatat Asosiasi Gabungan Pengusaha (GP) Farmasi Indonesia yang menyebutkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki pertumbuhan pasar farmasi dua digit dengan nilai US$ 3,7 miliar tahun 2010. Angka tersebut diperkirakan naik menjadi US$ 6,1 miliar tahun 2014, atau terbesar di wilayah Asean.
Konsep Swalayan.
Yang menarik para pelaku usaha farmasi memberikan pelayanan dan juga konsep penjualan dengan konsep pelayanan yang menarik. Seperti yang ditawarkan Andry Mardyana dengan usaha Apotek Griya Farma. Apotek yang dirintis sejak 2005 ini menawarkan tempat penjualan obat (apotek) berkonsep swalayan homey.
Dengan konsep ini konsumen menjadi self service, di mana konsumen bebas memilih obat yang dibutuhkannya dengan display obat berada di depan kasir. “Kalau dulu konsumen hanya bisa membeli obat dengan menyebutkan nama obat ke apoteker, tapi sekarang konsumen bisa membeli obat yang mereka inginkan sendiri, sedangkan untuk obat resep tetap harus menyerahkannya ke apoteker,” jelasnya.
Selain itu, Apotek Griya Farma juga memberikan konsultasi dan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada konsumen. Hal ini dilakukan untuk memberikan pelayanan lebih terhadap konsumen sekaligus menarik minat konsumen untuk datang ke apotek tersebut.
Apotek FiTT yang dirintis oleh Atu Kurnia. Apotek FiTT juga menawarkan menawarkan pelayanan antar obat dan konsultasi gratis kepada konsumennya. “Jika konsumen tidak bisa datang ke apotek tinggal telepon dan pesanan obat akan diantar gratis dan untuk pembayaran obat bisa dilakukan pada saat obat sampai, sedangkan untuk konsultasi seputar obat, konsumen juga tidak akan dikenakan biaya,” jelas pria yang akrab disapa Atu ini.
Selain itu, Apotek Mitrasana menawarkan konsep yang berbeda. Dengan mengedepankan konsep 4 in 1, apotek yang berada di bawah naungan PT Kalbe Farma ini mencoba menawarkan pelayanan apotek, laboratorium, praktek dokter keluarga, dan healthmart (konter swalayan yang menjual produk OTC, suplemen, personal care, alat kesehatan sederhana, makanan dan minuman ringan) dalam satu atap.
Pelaku usaha penjualan obat herbal juga menawarkan sesuatu yang berbeda. Salah satunya adalah Griya Sehat Alami yang didirikan Robert Eka Masri bersama kedua orang rekannya, mencoba menawarkan usaha penjualan obat herbal dengan konsep yang tidak jauh berbeda dengan apotek modern. Di Griya Sehat Alami konsumen dapat dengan leluasa memilih obat yang mereka inginkan dan bila belum tahu obat apa yang dibutuhkan maka konsumen bisa melakukan konsultasi serta pemeriksaan ringan di Griya Sehat Alami.
Kualitas
Di luar berbagai inovasi dalam pelayanan maupun fasilitas yang ditawarkan, pelaku usaha apotek dan penjualan obat herbal tentunya sangat memerhatikan kualitas obat yang dijual. Hal tersebut sama seperti yang diungkapkan Dr. I Made Widiadnyana, Pengamat Bisnis Kesehatan yang juga pelaku usaha apotek, bahwa dalam menjalankan usaha di bidang kesehatan atau farmasi, ada tiga hal penting yang harus di perhatikan yaitu jaminan kualitas obat, harga dan pelayanan yang memuaskan. Dengan demikian, jika ketiga hal tersebut dapat dipenuhi, tak sulit rasanya mencari calon konsumen, karena obat selalu diperlukan.
Apa yang dikatakan Made ternyata diamini oleh para pelaku usaha farmasi seperti Andry Mardyana. Sebagai jualan utama, Apotek Griya Farma selalu memberikan obat berkualitas dan aman kepada para konsumen. Ketersediaan obat-obatan di Apotek Griya Farma terbilang cukup lengkap, mulai dari obat yang diracik sesuai dengan resep dokter, OTC (Over The Counter) atau obat-obatan bebas, suplemen, vitamin, hingga perlengkapan kesehatan seperti masker dan sarung tangan.
Dari segi harga, Griya Farma juga cukup kompetitif. Untuk obat jenis generic dijual dengan harga berkisar Rp 3,5-50 ribu, sedangkan obat premium seharga Rp 100-500 ribu. “Selain itu, kami juga menerima antar jemput resep tanpa dikenakan biaya tambahan untuk jarak tertentu,” ujar Andry menjelaskan.
Pelaku usaha lain Griya Sehat Alami yang menjual berbagai obat herbal juga selalu menjual obat berkualitas dan telah terbukti khasiatnya. Dengan mengedepankan 5 kategori obat yaitu sinergi sehat, produk sunah, produk hebat, produk dahsyat dan produk home care, yang semuanya memiliki berbagai kelebihan membuat Griya Sehat Alami selalu mendapatkan respons positif dari konsumen.