Gunakan Bahan Baku Pilihan, Kaastengal dan Proll Tapenya Best Seller

0
1110
Pojok Bisnis

Perjalanan panjang bergulat di dunia kuliner menjadi catatan sendiri bagi seorang Widya Yanti, pemilik Sadiyah Kitchen. Memulai usaha kuliner sejak 1999 hingga saat ini membuat pengalamannya di bisnis kuliner tak usah diragukan lagi.

Berbagai jenis usaha kuliner pernah dijalaninya mulai dari berjualan kaastengel sejak bekerja di Bank Paribas BBD hingga berjualan Jamu Kunyit Asem usai pulang Haji 2003 lalu.

Tak henti sampai situ, untuk menambah ilmunya di bidang kuliner, Widya kembali belajar kursus memasak di tahun 2005.  “Walaupun saya lulusan SMKK (Sekolah Kejuruan) dan perhotelan tapi saya harus belajar lagi. Karena zaman now menu masakan semakin canggih dan model masakan, pastry, makin modis. Meski begitu saya tidak meninggalkan cake-cake, cookies dengan rasa yang otentik,” paparnya.

Top Mortar gak takut hujan reels

Selain belajar dari kursus, Ia juga belajar masak dari orangtuanya yang asli Banten salah satunya Sate Bandeng hingga belajar membuat Sambel Pecel dari ahlinya di Kediri yang bernama ibu Taufik.

“Saya juga belajar bikin lapis legit secara otodidak bersama sahabat saya di Houston secara online (vicall). Alhamdulillah lancar dan sudah banyak pembeli yang repeat order,” ujarnya.

Wanita kelahiran Jakarta 25 Desember 1971 ini juga belajar membuat Dimsum, hingga Bolu Kukus yang sudah 15 tahun dan jadi produk best seller.  “Alhamdulillah lancar dan mendapatkan orderan yang cukup banyak dari owner Daun Ketumbar Catering, Bu Aloh Marchmanah,” ujarnya.

“Best seller lainnya Proll Tape dengan resep diperoleh secara otodidak seperti Kaastengel yang juga best seller hingga saat ini,” tambah pemilik akun Facebook: widia yanti dan IG: ig widia2512.

Lebih dari 20 tahun bergulat di bisnis kuliner, saat ini Widya fokus pada penjualan Proll Tape dan aneka cookies yang laris manis dari rumahnya di Pondok Kelapa 10 Blok D7 No. 1 Jakarta Timur

Adapun kisaran harga Proll Tape mulai dari Rp 100-150 ribu, Bolu Kukus Rp.3000, Bumbu Pecel 20rb/250 gr, Bluder Keju dan Coklat Rp 10 ribu, Kaastengels 300 gr Rp 80 ribu, Pisang Coe Ternate Rp.150 ribu dan masih banyak lagi. “Pesanan meningkat berkali lipat jelang Lebaran,’ imbuhnya.

Widya memastikan legitnya rasa kue yang dihasilkan tak lepas dari pemilihan bahan baku kue yang berkualitas tanpa bahan penambahan lainnya. “Contonya untuk mengasilkan warna kuning emas di olesan nastar, saya pakai telur omega 3 dan campuran telur biasa, bukan memakai pewarna kuning atau lain-lain. Begitu juga dengan Bumbu Pecel, saya pake cabai kualitas baik. Semua terseleksi dengan ketat, karena akan berpengaruh terhadap rasa. Sesuai amanat ibu saya, kerja harus jujur apalagi di makanan akan berpengaruh besar ke rezeki kita,” ungkapnya.

Dalam memasarkan berbagai jenis produk cake dan cookiesnya dengan memberikan tester, memposing produk di media sosial hingga mengikuti bazaar dan pameran seperti Food & Hotel Indonesia (Interfood) tanpa lupa memberikan kartu nama pada pelanggan dan sesama pengusaha lainnya.

Widya sangat paham bagaimana mengelola customer dan supliernya. Salah satu caranya dengan memberikan reward pada pada moment tertentu.

Ke depan Widya berharap usahanya semakin berkembang dengan berbagai menu cake dam cookies Indonesia yang memiliki citarasa otentik namun dikemas dengan tampilan modern dan packaging kekinian.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.