Salad merupakan makanan yang terbuat dari campuran potongan–potongan bahan makanan siap santap yang disajikan dengan dressing (saus) tertentu, misalnya mayones, Thousand Island, dan olive oil yang bisa membedakan rasa salad. Terdapat dua jenis salad, yaitu Salad Buah dan Salad Sayur. Perbedaannya terletak pada isi salad, di mana Salah Buah berisi potongan–potongan buah dan Salad Sayur terdiri atas sayuran. Salad dapat disajikan dingin atau temperatur ruang.
Salad Buah yang saya buat terdiri atas beberapa jenis buah–buahan seperti anggur, peach, lengkeng, pir, dan kelapa muda serta bahan lain berupa nata de coco, agar, dan kolang–kaling yang disajikan dengan dressing berupa saus susu segar dan keju. Salad Buah tidak harus persis seperti yang saya buat, namun juga bisa berupa campuran buah dan bahan lain yang bisa dikombinasikan sendiri sesuai selera dan lidah masing–masing. Agar lebih menarik, sebaiknya produsen menyediakan berbagai varian yang bisa dipilih oleh konsumen. Saya sendiri menyediakan 10 varian, yaitu Original, Strawberry, Cokelat, Durian, Mocca, Kopi Mocca, Vanilla Cocopandan, Pandan, Pisang, dan Tutty Fruty. Jika memungkinkan, buat saus sendiri dari bahan–bahan alami yang tentu rasanya akan berbeda dan menjadi nilai tambah produknya. Varian juga tidak hanya dari rasa, tapi juga dari segi ukuran. Adanya beragam varian yang ditawarkan oleh pembuat Salad Buah agar target pasar yang dibidiknya tidak terbatas.
Usaha Salad Buah ini sangat prospektif, karena saat ini masyarakat sudah semakin “melek” akan pentingnya kesehatan untuk tubuhnya, salah satunya dengan mengonsumsi makanan sehat seperti Salad Buah. Target pasar usaha Salad Buah ini adalah kalangan pekerja, mereka yang ingin hidup sehat, dan yang sedang berdiet. Produk Salad Buah ini banyak diminati kaum hawa. Secara persentase, pembeli saya sebanyak 60% merupakan wanita dan 40% berjenis kelamin pria.
Ada tiga alasan lain mengapa usaha ini memiliki peluang yang menjanjikan, pertama, karena belum banyak pengusaha yang menjadikan salad sebagai produk utama penjualan. Salad yang banyak ditemui saat ini adalah salah satu menu di restoran. Kedua, semakin modern zaman maka keaslian suatu produk akan berkurang. Adanya proses pengolahan pada makanan bisa menghilangkan vitamin, mineral, fungsi, dan kesegaran makanan itu sendiri, sehingga nilai alami makanan menjadi hal yang mahal harganya. Munculnya salad dengan sifat natural dan kelengkapan nilai gizinya menjadi banyak diincar orang. Ketiga, keterbatasan waktu konsumen untuk mengumpulkan bahan dan menyiapkan salad untuk disantap, membuat produsen salad menjadi solusi bagi para konsumen yang ingin sesuatu yang praktis dan bisa memesan salad yang diinginkan.
Usaha Salad Buah juga bukan usaha musiman yang hanya bertahan dalam kurun waktu tertentu, terbukti usaha sudah berjalan selama 5 tahun dan semakin banyak pelanggan. Mengenai persaingan, belum banyak pelaku usaha yang terjun ke usaha bidang ini, baik di Jakarta maupun kota–kota lainnya, jadi peluang terbuka sangat lebar. Untuk membuka usaha ini, tidak harus seorang konsultan gizi yang mengerti nilai–nilai gizi, yang penting bersedia untuk mempelajari karakter buah.
Pelaku usaha yang tertarik untuk membuka usaha ini harus memperhatikan beberapa hal, seperti belajar atau miliki informasi selengkapnya tentang kebutuhan jenis usaha ini, cari tempat yang sesuai dengan segmen pasar yang dituju, dan memikirkan brand usahanya. Biasanya pemula akan menemui kendala dalam kemasan karena kebanyakan produsen kemasan tidak membolehkan pembelian dalam jumlah sedikit, paling sedikit 10 ribu pcs. Untuk awal, pemula bisa menggunakan kemasan yang biasa saja dan setelah berkembang bisa menggunakan kemasan khusus. Sedangkan pengusaha lama, salah satu cara untuk bisa mempertahankan usahanya ialah dengan menciptakan produk yang kreatif dan variatif.
Usaha ini memang belum banyak dilirik orang, kendati cara membuat mudah dan bahan–bahan bakunya pun tersedia banyak pilihan di pasaran. Untuk membuat Salad Buah tidak diperlukan alat khusus karena bisa menggunakan peralatan rumah tangga biasa. Sedangkan bahan–bahan berupa buah segar banyak tersedia di pasar maupun supermarket. Jika ingin membeli buah berkualitas baik, dapat berbelanja ke supermarket. Namun di pasar pun bukan hanya buah yang berkualitas buruk, hanya saja harus pintar–pintar memilih. Selain itu, usaha Salad Buah ini juga bisa diawali dengan modal yang relatif ringan, karena hanya membeli buah–buahan, bahan lain, saus, dan kemasan. Untuk tempat, bisa dimulai dari berjualan dari rumah jika modal untuk menyewa tempat belum terpenuhi.
Bahan baku berupa buah, disarankan tidak menggunakan buah yang mengandung kadar air yang banyak karena akan membuat salad menjadi terlalu berair, terutama jika salad yang sudah diolah tidak langsung dikonsumsi. Jenis buah yang dihindari untuk dipakai sebagai campuran atau isi salad seperti semangka, melon, pepaya, dan pisang. Buah yang mudah mengalami perubahan warna seperti apel dan pir sebaiknya dilarutkan pada larutan garam terlebih dahulu untuk menjaga agar buah tidak cepat menghitam. Pemilihan jenis buah yang asam dan manis juga bisa disesuaikan dengan lidah pembuat, yang cocok untuk isian atau campuran salad. Buah asam dicampurkan dalam persentase yang lebih kecil dari buah manis karena konsumen cenderung menyukai rasa buah yang manis. Untuk variasi, buah–buah tersebut bisa dibuat berbagai bentuk, seperti segitiga, kotak atau bulat.
Beberapa tantangan dan hal penting dalam menjalankan usaha ini adalah menjaga kesegaran produk dan buah, di mana dua hal tersebut menjadi hal yang mutlak bagi salad karena kenikmatan dalam menyantap salad terletak pada kesegaran dan alaminya buah yang digunakan. Dianjurkan untuk tidak menunda atau menyimpan salad yang sudah jadi atau bahan baku buah maupun sayur lebih lama untuk diolah. Kesegaran dan kualitas terbaik dari bahan dan produk harus dijaga, dianjurkan untuk mengolah bahan baku pada hari yang sama dan langsung dijual. Jika ingin menyimpan produk ataupun berupa bahan baku, perhatikan kebersihan, wadah penyimpanan, alat pendingin, dan suhu. Salad Buah bisa tahan disimpan dalam cooler selama 3 hari. Lebih dari 3 hari dianjurkan untuk tidak dijual lagi atau dikonsumsi. Perhitungan kapasitas produksi juga penting, untuk meminimalisir kerugian.
Sistem promosi yang tepat sasaran bagi pemula ialah bisa dengan membagi–bagikan sampel secara gratis, baik kepada teman, rekan kerja ataupun kerabat. Jika sudah bisa diterima di lingkungan terdekat, setelah itu bisa mengembangkan pemasaran dengan bekerja sama dengan katering untuk pernikahan, arisan atau acara–acara meeting di kantor–kantor. Promosi juga bisa dilakukan dengan membuat/mendesain kemasan menjadi eye cathy dengan desain dan warna yang agak mencolok. Kemasan yang baik dan aman dipakai adalah jenis kemasan yang food grade. Jangan segan untuk memberikan diskon sesekali untuk menyenangkan pelanggan. Keuntungan dari usaha ini cukup lumayan, sekitar 25–30%.
Oleh: Netiane Rumpuin,
Pemilik Fresh Luv Salad
Email: freshluvsalad@yahoo.com