Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Kecantikan, Perawatan Tubuh, & Kesehatan Fenomena Bunuh Diri Akibat Gangguan Bipolar

Fenomena Bunuh Diri Akibat Gangguan Bipolar

0
Bipolar (dok hamas.co)

Fenomena bunuh diri dari hari ke hari semakin memprihatinkan. Beberapa kasus bunuh diri ditemui karena alasan yang kurang jelas. Namun tak sedikit penyebab terjadinya bunuh diri dikarenakan menderita gangguan bipolar.

Berdasarkan penelitian yang dikutip dari beberapa sumber, diperkirakan sebanyak 25-50 persen pasien gangguan bipolar telah mencoba bunuh diri, setidaknya sekali seumur hidupnya dan sebanyak 8-19 persen berhasil melakukan bunuh diri.

Sedangkan berdasarkan laporan dari Mabes Polri pada tahun 2012 ditemukan bahwa angka bunuh diri sekitar 0,5 persen dari 100.000 populasi yang berarti ada sekitar 1.170 kasus bunuh diri yang dilaporkan dalam satu tahun.

Berbagai alasan atau penyebab bisa mendorong pasien gangguan bipolar memiliki risiko tinggi bunuh diri. Hal  ini bisa terjadi bila tidak disiplin mendapatkan pengobatan.

Selain masalah pengobatan yang kurang diperhatikan, kekuatan emosional dan sosial masyarakat terhadap penderita bipolar semakin longgar. Kondisi demikian bisa menimbulkan perasaan kesendiriaan bagi sebagian penderita sehingga memicu timbulnya depresi yang ujung-ujungnya bisa menyebabkan bunuh diri.

Gangguan bipolar dikenal sebagai peristiwa manik depresif, merupakan jenis penyakit yang dapat dikendalikan dan ditandai dengan perubahan ekstrem pada suasana hati, pikiran dan perilaku. Dr. dr. Margarita M. Maramis, Sp.KJ(K), Ketua Seksi Bipolar dan Gangguan Mood Lainnya Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), gangguan bipolar merupakan salah satu masalah kejiwaan yang ditandai dengan perubahan suasana hati secara fluktuatif dan ekstrem.

Penyebab terjadinya gangguan bipolar dikarenakan banyak faktor. Misalnya, akibat interaksi antara faktor biologis, berupa faktor genetik yang diturunkan, faktor gangguan zat kimia atau neurotransmiter pada sel saraf, faktor psikologis, berupa kejadian traumatik yang dialami, faktor sosio-kultur berupa konflik sosial-kultural yang mempengaruhi ekspresi dari neurotransmiter dalam sel.

Keadaan mood atau suasana hati pada gangguan bipolar disebut episode. Ada jenis-jenis episode mood yaitu depresi, mania, hipomanik dan campuran. Berikut penjelasannya:

  1. Depresi adalah hilangnya minat atau rasa senang.
  2. Mania adalah periode mood berekspansif atau iritabel yang menetap selama minimal satu minggu.
  3. Hipomanik adalah mood yang bersifat ekspansif atau iritabel yang menetap minimal empat hari, terlihat jelas perbedaan mood dengan keaadaan tidak depresi.
  4. Campuran adalah memenuhi kriteria episode manik dan episode depresi mayor (kecuali untuk durasi) hampir setiap hari selama paling sedikit satu minggu.

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version