Industri kosmetik dan obat tradisional di Indonesia telah mengalami pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Pertumbuhan ini didukung oleh kekayaan sumber daya alam dan warisan budaya dalam penggunaan tanaman obat serta bahan alami untuk pengobatan tradisional. Tren konsumen global yang beralih ke produk alami dan berbasis bahan herbal turut mendorong perkembangan industri ini.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyatakan bahwa pergeseran preferensi konsumen ke produk alami dan berbasis bahan herbal telah mendukung perkembangan industri kosmetik dan obat tradisional.
Ekspor Kosmetik dan Obat Tradisional Meningkat
Data Kemenperin menunjukkan bahwa ekspor produk kosmetik mencapai USD382,4 juta pada periode Januari–November 2024, sementara ekspor obat tradisional mencapai USD6,3 juta. Lebih dari 85 persen pelaku industri kosmetik dan obat tradisional merupakan sektor Industri Kecil dan Menengah (IKM), yang kontribusinya patut diapresiasi.
Industri kosmetik diprediksi tumbuh 4,3 persen per tahun (CAGR 2025-2030), sedangkan industri obat tradisional diperkirakan tumbuh 7,1 persen per tahun (CAGR 2024-2033). Kesadaran konsumen akan bahan yang aman dan ramah lingkungan menjadi faktor kunci yang membedakan produk di pasar. Oleh karena itu, pelaku industri didorong untuk mengembangkan produk inovatif dengan nilai jual yang kuat.
Penentuan segmen pasar yang jelas penting bagi IKM kosmetik agar strategi pemasaran dan branding dapat berjalan efektif. Segmentasi pasar yang beragam, seperti mass market, premium market, atau niche market (produk halal, vegan, organik), memerlukan riset untuk menentukan target pasar yang sesuai.
Penjenamaan perlu didukung oleh positioning dan diferensiasi yang kuat untuk menjaga kepercayaan konsumen. Keunggulan dan ciri khas produk, seperti inovasi formula, teknologi produksi, kemasan ramah lingkungan, atau storytelling yang kuat, dapat menarik minat konsumen.
Webinar Penguatan Branding untuk IKM
Sebagai upaya penguatan branding IKM kosmetik dan obat tradisional, Ditjen IKMA mengadakan webinar bertajuk “Menentukan Target Pasar & Diferensiasi Produk” pada 14 Maret 2025. Webinar ini menghadirkan praktisi industri untuk membantu peserta menentukan target pasar dan diferensiasi produk.
Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan, berharap webinar ini dapat membantu peserta dalam menentukan target pasar dan diferensiasi produk melalui diskusi dengan narasumber yang telah sukses di industri. Webinar ini merupakan bagian dari rangkaian pengembangan IKM kosmetik dan obat tradisional yang akan dilaksanakan sepanjang tahun 2025, dengan webinar lanjutan yang direncanakan pada bulan Juli dan November mendatang.