https://topmortar.com/ https://topmortar.com/ https://topmortar.com/
Berempat
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
    • Finance
    • Industri dan Logistik
    • Finance
    • Retail & Properti
    • Ticketing, Traveling dan Transportasi
    • UMKM
    • Startup
  • ENTREPENEUR
  • ECONOMY
  • MARKET
  • LIFESTYLE
  • TECH
  • ABOUT US
  • CONTACT
No Result
View All Result
Berempat
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
    • Finance
    • Industri dan Logistik
    • Finance
    • Retail & Properti
    • Ticketing, Traveling dan Transportasi
    • UMKM
    • Startup
  • ENTREPENEUR
  • ECONOMY
  • MARKET
  • LIFESTYLE
  • TECH
  • ABOUT US
  • CONTACT
No Result
View All Result
Berempat
No Result
View All Result
Home Bisnis Kecantikan, Perawatan Tubuh, & Kesehatan

Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Masyarakat Diimbau Kurangi Mobilitas Jelang dan Saat Libur Nataru

Akbar by Akbar
November 17, 2021 10:34 am
in Kecantikan, Perawatan Tubuh, & Kesehatan
0
(Dok: kemkes.go.id)

(Dok: kemkes.go.id)

0
SHARES
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare On TelegramShare On Linkedin

Jakarta – Pemerintah mengimbau masyarakat untuk mengurangi mobilitas terutama menjelang dan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) demi mencegah terjadinya lonjakan kasus atau ancaman gelombang ketiga COVID-19.

Contents hide
1 You Might Also Like
2 Moeldoko Rekomendasikan Pencabutan Larangan Ekspor Sawit
3 Imunisasi Anak akan Terdata di Aplikasi PeduliLindungi
4 Adenovirus Diduga Penyebab Hepatitis Akut pada Anak

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan bahwa Saat ini, Pemerintah terus berupaya untuk mempertahankan kasus positif Covid-19 serendah mungkin dengan penurunan kasus yang konsisten.

”Upaya ini akan efektif jika masyarakat patuh, taat dan disiplin terapkan protokol kesehatan termasuk mengurangi mobilitas dan berpartisipasi dalam vaksinasi Covid-19,” tegas dr Nadia dalam Webinar ”Libur Nataru dan Varian Baru: Strategi Cegah Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19” di Jakarta (16/11).

dr. Nadia mengungkapkan, upaya-upaya penanggulangan pandemi di Indonesia dikelompokkan ke dalam lima pilar utama. Pertama deteksi, dilakukan melalui penguatan testing, tracing, karantina/isolasi. Deteksi juga dilakukan melalui surveilans untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dan surveilans genomic untuk mengawasi varian baru serta pengawasan di pintu masuk negara.

Kedua, manajemen klinis dilakukan tatalaksana kasus sesuai perkembangan ilmu pengetahuan termasuk potensi obat baru dan persiapan kapasitas rumah sakit dan fasyankes lain. Ketiga, perubahan perilaku dilakukan melalui penguatan protokol kesehatan berbasis teknologi informasi PeduliLindungi.

Keempat, peningkatan cakupan vaksinasi dan kelima penguatan sistem kesehatan untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan esensial dan memenuhi standar protokol kesehatan

”Situasi (pandemi) yang sudah membaik ini harus kita pertahankan. Laju kasus harus terus kita tekan. Memastikan mobilitas tidak meningkat secara tajam agar laju penularan juga tidak meningkat. Tes dan tracing ditingkatkan dan diperkuat agar secara cepat kita temukan kasus positif. Semakin disiplin terapkan protokol kesehatan dan terus meningkatkan cakupan vaksinasi. Kita harus pastikan setelah libur nataru tidak terjadi lonjakan kasus,” ujar dr. Nadia

Hadir juga sebagai narasumber Mantan Direktur WHO Asia Tenggara yang juga Pengamat Kesehatan Masyarakat Prof. Tjandra Yoga Aditama dan Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo.

Prof. Tjandra Yoga Aditama menekankan pentingnya bagi Indonesia untuk terus waspada mengingat umur Covid-19 yang baru dua tahun sehingga masih banyak hal yang tak terduga dari virus ini. Menurutnya, penyebab kenaikan kasus positif di banyak negara saat ini harus menjadi pelajaran bagi Indonesia.

”Ada beberapa penyebab kenaikan kasus di beberapa negara antara lain karena sekelompok masyarakat yang belum divaksinasi, efikasi vaksin menurun, dan pelonggaran mobilitas yang berkorelasi dengan naik turunnya kasus. Kita bersyukur kasus positif kita menurun sangat tajam dan bertahan lama. Tetapi kita juga harus tetap belajar dari negara-negara lain. Kita mesti tetap waspada dari sekarang,” tukasnya.

You Might Also Like

Moeldoko Rekomendasikan Pencabutan Larangan Ekspor Sawit

Imunisasi Anak akan Terdata di Aplikasi PeduliLindungi

Adenovirus Diduga Penyebab Hepatitis Akut pada Anak

Vaksinasi memang menjadi salah satu pilar penting untuk mencegah terjadinya gelombang baru. Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo mengungkapkan terjadinya lonjakan kasus di Singapura Sejak pertengahan Juli 2021 lalu selain kemunculan varian delta, pelanggaran protokol kesehatan, juga disebabkan masih banyaknya orang yang tidak mau divaksinasi. Terdapat sekitar 60 ribu sampai 100 ribu lansia tidak mau divaksinasi di Singapura. Padahal mereka termasuk dalam kelompok yang paling rentan.

”Ketika delta masuk, mereka (lansia) yang paling rentan. Kematian paling banyak lansia dan punya komorbid. Pemerintah Singapura mulai memberlakukan kebijakan baru yaitu orang (warganya) dipaksa divaksinasisi. Orang yang tidak divaksinasi, kalau sakit harus bayar sendiri,” tukasnya.

Tags: DiimbaujelangKurangiMasyarakatMobilitasNataru
Previous Post

Ruben Onsu Buka Bisnis Kue Kekinian

Next Post

Pemerintah Blunder Bikin Pernyataan Vaksin Tidak Bermanfaat

Akbar

Akbar

Related News

Moeldoko Rekomendasikan Pencabutan Larangan Ekspor Sawit

Moeldoko Rekomendasikan Pencabutan Larangan Ekspor Sawit

by Agustiana
Mei 19, 2022 9:18 am

Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan RI Moeldoko akan merekomendasi pencabutan larangan ekspor produk minyak sawit kepada Presiden Joko Widodo menyusul aksi...

Imunisasi Anak akan Terdata di Aplikasi PeduliLindungi

Imunisasi Anak akan Terdata di Aplikasi PeduliLindungi

by Agustiana
Mei 14, 2022 5:00 am

Jakarta - Kementerian Kesehatan akan melakukan digitalisasi data imunisasi anak di Indonesia. Hal ini sebagai bagian dari transformasi digital kesehatan...

3 Pasien Anak dengan Hepatitis Akut Meninggal Dunia

Adenovirus Diduga Penyebab Hepatitis Akut pada Anak

by Maya
Mei 13, 2022 5:00 am

Jakarta - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyebutkan kemungkinan hepatitis akut disebabkan oleh Adenovirus strain 41. Tapi dugaan itu...

Penyakit Hepatitis Akut Tidak Berpeluang Menjadi Pandemi.

Penyakit Hepatitis Akut Tidak Berpeluang Menjadi Pandemi.

by Maya
Mei 12, 2022 5:00 am

Jakarta - Penyakit hepatitis akut tidak berpeluang menjadi pandemi. Demikian tutur Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenekes) dr Siti Nadia Tarmizi...

Next Post
Pemerintah Blunder Bikin Pernyataan Vaksin Tidak Bermanfaat

Pemerintah Blunder Bikin Pernyataan Vaksin Tidak Bermanfaat

Harris Vriza Buka Bisnis Kuliner Raja Roso

Harris Vriza Buka Bisnis Kuliner Raja Roso

Trending News

safubot sunat

Inilah SafuBot, Super Hero yang Bikin Anak Tidak Takut Sunat

April 21, 2022 10:20 am
ternak bebek peking

Ternak Bebek Peking, Peluangnya Masih Besar dan  Cepat Panen

April 21, 2022 10:52 am
harga kambing boerawa

Ternak Anakan Kambing Boer Siap Jual Umur 5 Bulan

April 24, 2022 10:42 am

About | Term Of Use | Contact | Carrier

Copyright @ 2022 Berempat.com All right reserved

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • BUSINESS
    • Finance
    • Industri dan Logistik
    • Finance
    • Retail & Properti
    • Ticketing, Traveling dan Transportasi
    • UMKM
    • Startup
  • ENTREPENEUR
  • ECONOMY
  • MARKET
  • LIFESTYLE
  • TECH
  • ABOUT US
  • CONTACT

Copyright @ 2022 Berempat.com All right reserved