Sejak awal tahun 2019 terjadi perubahan pengendali Solusi Bangun Indonesia, dari LafargeHolcim Group menjadi Semen Indonesia Group. Dengan demikian, perseroan mengganti merek semen Holcim menjadi DYNAMIX. Penggantian nama ini merupakan strategi perusahaan untuk memenangkan persaingan pasar nasional yang semakin kompetitif.
“Perubahan ini merupakan semangat keberanian dari seluruh karyawan Semen Indonesia Group. Semangat inilah yang akan kita tularkan kepada banyak orang untuk bersama-sama berubah lebih baik. Hal ini sejalan dengan visi Semen Indonesia untuk menjadi Perusahaan Penyedia Solusi Bahan Bangunan Terbesar di Regional,” ungkap Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan Semen Indonesia Sigit Wahono
Sementara itu, Presiden Direktur SBI Aulia Mulki Oemar mengatakan, penggantian merek ini merupakan bagian dari proses transformasi perusahaan. Perubahan ini diharapkan mampu membawa sesuatu yang positif. Distribusi DYNAMIX sudah dimulai pada minggu ini di Pulau Jawa dan akan terus bergulir hingga ke wilayah lainnya di Indonesia.
“DYNAMIX adalah suatu perubahan untuk memberikan nilai tambah yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan serta inovasi bahan bangunan yang berorientasi pada masa depan”, ujar Aulia, Jum’at (27/9/2019).
Perubahan merek tersebut tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha perseroan. Seperti diberitakan sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk., mengambil alih 80,6% kepemilikan saham PT Holcim Indonesia Tbk. Melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 11 Februari 2019, nama PT Holcim Indonesia Tbk. berubah menjadi PT Solusi Bangun Indonesia (SBI) Tbk.
Holcim Indonesia merupakan perusahaan semen terbesar ketiga di Indonesia, memiliki 4 pabrik semen dengan kapasitas 14,8 juta ton per tahun dan 30 fasilitas ready-mix.
Hingga Agustus 2019, penjualan semen Solusi Bangun Indonesia di pasar domestik turun 2,64% secara tahunan. Perseroan berharap penjualan pada akhir tahun setidaknya sama dengan capaian tahun lalu.
Berdasarkan data yang dirilis di situs Semen Indonesia, penjualan semen SBI, yang merupakan bagian dari Semen Indonesia Group, tercatat sebesar 6,33 juta ton selama 8 bulan tahun ini. Sementara, pada periode yang sama pada tahun lalu, penjualan emiten dengan ticker SMCB ini sebesar 6,5 juta ton.
Jika dibandingkan dengan data industri penurunan pada periode tersebut berada di level yang tidak jauh beda, di mana secara total serapan semen dalam negeri sebesar 42,03 juta ton atau turun 2,26% secara tahunan.
Penggantian merek Holcim menjadi DYNAMIX dilakukan melalui Internal Launch di Hotel Intercontinental. Hadir dalam acara tersebut Direktur Pemasaran Supply Chain Semen Indonesia Adi Munandir, Direktur Strategi Bisnis, Pengembangan Usaha Semen Indonesia Fadjar Judisiawan, Direktur Keuangan Semen Indonesia Doddy Sulasmono, Presiden Direktur SBI Aulia Mulki Oemar serta jajaran manajemen dan karyawan SBI.