Dalam perjalanan dinasnya ke Korea Selatan, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sempat bertemu dengan Executive Vice President HMC Park Hong Jae di Seoul. Keduanya membahas rencana Hyundai Motor Company (HMC) menjadikan Indonesia sebagai basis produksi mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor. Karena itu produsen otomotif asal Korsel itu akan segera merealisasikan investasinya di Indonesia
Menurut Manperin, Hyundai akan mulai melakukan produksi di Indonesia pada tahun 2021 kapasitas 70.000 hingga 250.000 unit per tahun. Adapun jenis kendaraan yang akan diproduksi SUV, MPV, hatchback, dan sedan. Hyundai menargetkan sebanyak 47 persen produksi untuk pasar domestik dan 53 persen untuk ekspor.
Pada kesempatan itu, Menperin, ikut menjajal Hyundai Nexo yakni mobil berbahan bakar hydrogen dengan teknologi yang diterapkan pada mobil fuel cell Hyundai Nexo tersebut. Airlangga mengatakan Pemerintah Indonesia akan mendorong investasi industri kendaraan elektrik dengan pemberian fasilitas tax holiday.
Meski belum diketahui dimana lokasi pabrik Hyundai di Indonesia, namun Menperin mengatakan, bakal mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 3.500 orang.“Pemerintah mendukung rencana investasi baru tersebut dengan fasilitas fiskal yang sudah tersedia,” tambahnya.
Menteri Perdagangan, Industri dan Energi (MoTIE) Korea Selatan Sung Yun Mo menambahkan, penguatan kerja sama Indonesia dan Korea Selatan meliputi banyak sektor industri. Tidak hanya sektor industri baja dan kimia, tetapi juga akan menyasar ke sektor industri otomotif. Bahkan, investasi ini dinilai penting karena dapat memperdalam struktur manufaktur dan meningkatkan daya saing industri di Indonesia.