Menjelang masa panen gadu padi yang diperkirakan berlangsung mulai Agustus mendatang, Badan Pangan Nasional (NFA) memastikan langkah penguatan stok beras di Perum Bulog terus digencarkan. Pemerintah juga berkomitmen memperketat pengawasan distribusi beras subsidi agar penyalurannya tepat sasaran.
“Saya mengimbau para pelaku penggilingan padi untuk membantu Bulog dalam menambah stok, karena bulan depan adalah masa panen gadu padi. Meski tidak sebesar panen raya di Maret dan April, periode ini tetap menjadi momen penting dalam menjaga ketersediaan beras nasional,” ujar Kepala NFA Arief Prasetyo Adi saat memberikan keterangan pers di Gudang Bulog Meger, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (20/7/2025).
Produksi Beras Diproyeksikan Naik di Bulan Agustus
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, produksi beras pada Agustus diperkirakan kembali meningkat setelah sempat turun menjadi 2,22 juta ton pada Juni. Produksi beras pada Agustus diproyeksikan mencapai 3,07 juta ton, memberikan optimisme terhadap stabilitas pasokan pangan nasional.
Bulog sendiri telah melibatkan penggilingan padi swasta dalam penyerapan beras produksi dalam negeri sepanjang tahun ini. Keterlibatan sektor swasta dinilai krusial untuk memastikan ketersediaan stok saat terjadi fluktuasi pasokan maupun harga di pasar.
Di Juli, pemerintah mulai menggelontorkan dua strategi intervensi agar harga beras tetap stabil. Strategi pertama adalah penyaluran bantuan pangan beras kepada masyarakat berpenghasilan rendah, yang hingga 20 Juli telah mencapai 18.465.560 kilogram (kg) atau setara 923.281 Penerima Bantuan Pangan (PBP). Program ini mengacu pada surat penugasan Kepala NFA Nomor 170/TS.03.03/K/7/2025.
Selain itu, distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) juga diperketat. Per 18 Juli, penyaluran SPHP tercatat mencapai 860,7 ribu kg. NFA menekankan agar beras SPHP tetap dalam kemasan utuh 5 kilogram tanpa dibuka atau dicampur dengan jenis beras lain, karena produk ini mendapat subsidi khusus dari negara untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Pengawasan distribusi beras SPHP dilakukan bersama Satgas Pangan Polri dan Direktorat Jenderal PKTN Kementerian Perdagangan. Kami ingin memastikan kualitas dan mutu beras yang keluar dari Bulog tetap terjaga hingga ke tangan masyarakat,” tegas Arief Prasetyo Adi.