Badai Pemotongan Anggaran, Event Pemerintah Banyak yang Batal?

0
71
Badai Pemotongan Anggaran, Event Pemerintah Banyak yang Batal?
Badai Pemotongan Anggaran, Event Pemerintah Banyak yang Batal? (Ilustrasi Event, Saat Pembukaan Piala Dunia U-17 di Indonesia)
Pojok Bisnis

Kebijakan pemangkasan anggaran di berbagai Kementerian dan Lembaga berdampak besar terhadap sektor event, terutama industri MICE (Meetings, Incentives, Conventions, and Exhibitions). Para pelaku industri event organizer memperkirakan bahwa sejumlah event yang berkaitan dengan lembaga pemerintah berpotensi dibatalkan akibat keterbatasan dana.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (Asperapi), Hosea Andreas Rungkat, mengungkapkan bahwa sektor yang paling terdampak adalah konferensi, mengingat banyaknya acara berskala besar yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun BUMN.

“Yang paling terkena dampak adalah konferensi karena selama ini mayoritas event besar berasal dari instansi pemerintah dan BUMN. Saya memperkirakan lebih dari 50%, bahkan bisa mencapai 60-70% dari acara yang bergantung pada pendanaan pemerintah berisiko batal,” ujar Andreas saat diwawancarai CNBC Indonesia, Senin (10/2/2025).

Salah satu daerah yang merasakan dampak terbesar dari kebijakan ini adalah Bali. Sebagai destinasi utama untuk wisata dan konferensi, pemotongan anggaran berpotensi melemahkan sektor MICE di wilayah tersebut.

PT Mitra Mortar indonesia

“Event-event yang dibiayai oleh pemerintah kemungkinan besar akan dipangkas atau bahkan dibatalkan. Bali menjadi salah satu daerah yang paling terdampak, karena kita tahu bahwa banyak konferensi besar biasanya diadakan di sana,” tambahnya.

Event Internasional Masih Berpeluang Berjalan

Meski banyak acara pemerintah yang terancam batal, Andreas menyebutkan bahwa beberapa event yang melibatkan kerja sama dengan organisasi internasional masih memiliki peluang untuk tetap berlangsung.

“Untuk event yang bekerja sama dengan lembaga internasional seperti PBB, masih ada kemungkinan untuk tetap berjalan. Karena pendanaannya tidak sepenuhnya dari pemerintah, biasanya hanya mendapatkan endorsement dari pemerintah, sementara biaya lainnya ditanggung oleh pihak swasta,” jelasnya.

Di awal tahun, jumlah penyelenggaraan event MICE memang cenderung lebih sedikit dan biasanya baru meningkat di pertengahan tahun. Namun, dengan adanya pemangkasan anggaran, tahun ini diperkirakan akan lebih sepi dari biasanya.

“Biasanya, awal tahun memang belum terlalu banyak event. Maret nanti masuk bulan puasa, jadi mungkin dampaknya baru akan terasa setelah Lebaran. Saat itulah kita akan melihat seberapa besar pengaruh pemangkasan anggaran ini terhadap industri,” ujar Andreas.

Pameran atau Event Swasta Masih Stabil

Di sisi lain, industri pameran yang lebih banyak melibatkan swasta relatif lebih stabil dan tidak terlalu terpengaruh oleh kebijakan ini.

“Untuk pameran, dampaknya tidak sebesar di sektor konferensi. Saya perkirakan hanya sekitar 30-40%, karena sebagian besar event pameran berasal dari swasta, bukan dari pemerintah,” tutup Andreas.

Dengan kondisi ini, pelaku industri MICE harus mulai mencari strategi baru untuk tetap bertahan, termasuk menjalin kerja sama dengan sektor swasta atau penyelenggara internasional agar industri ini tetap bisa bergerak di tengah tantangan anggaran yang ada.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan