Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah mengumumkan bahwa Indonesia direncanakan akan memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama pada tahun 2032. Rencana ini mendapat persetujuan dari Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI setelah pengesahan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang Kebijakan Energi Nasional (RPP KEN), yang menggantikan peraturan sebelumnya, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014.
Menurut Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) di Kementerian ESDM, dalam kebijakan energi nasional yang baru disahkan, pembangunan PLTN di Indonesia dijadwalkan mulai beroperasi pada 2032 dan akan terhubung dengan jaringan listrik nasional. Hal ini disampaikan Eniya kepada media di Jakarta Convention Center, Senayan, pada Jumat (6/9).
Kapasitas dan Persiapan PLTN Pertama di Indonesia
PLTN pertama ini direncanakan memiliki kapasitas sekitar 250 megawatt (MW). Saat ini, Kementerian ESDM, bersama kementerian terkait lainnya, sedang melakukan berbagai persiapan untuk mewujudkan proyek ini.
“PLTN dengan kapasitas 250 MW harus dipersiapkan dari sekarang, mengingat waktu yang tersedia hanya sembilan tahun,” ujar Eniya.
Beberapa negara asing, termasuk Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Korea Selatan, telah menunjukkan minat untuk berinvestasi dalam proyek PLTN di Indonesia. Meski begitu, Eniya belum merinci nilai investasi atau lokasi spesifik dari proyek ini. Pemerintah saat ini fokus pada kajian teknologi dan mitigasi risiko untuk masyarakat sekitar.
Selain itu, proses perizinan dan kajian sosial juga sedang dipertimbangkan secara mendalam. “Pembangunan PLTN harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian,” tambah Eniya.
Rachmat Kaimuddin, Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi di Kemenko Maritim dan Investasi, juga mengonfirmasi bahwa proyek ini direncanakan akan terealisasi pada sekitar tahun 2030-an. Namun, ia menolak memberikan rincian lebih lanjut karena rencana tersebut masih dalam tahap pembahasan.
Dengan persiapan yang matang dan kolaborasi berbagai pihak, Indonesia berharap dapat mengintegrasikan tenaga nuklir sebagai bagian dari upaya mencapai ketahanan energi nasional serta mendukung transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.