Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Peningkatan Efisiensi Pasok Rotan, Kunci Keberhasilan Industri Furnitur Nasional

Peningkatan Efisiensi Pasok Rotan, Kunci Keberhasilan Industri Furnitur Nasional

0
Peningkatan Efisiensi Pasok Rotan, Kunci Keberhasilan Industri Furnitur Nasional (Dok Foto: Kemenperin)

Kementerian Perindustrian terus menggalakkan perbaikan rantai pasok dalam industri furnitur dan kerajinan berbahan baku rotan dan kayu. Untuk memastikan ketersediaan rotan sebagai bahan baku, perlu dilakukan peningkatan efisiensi rantai pasok dan penyiapan rotan siap pakai untuk industri furnitur dan kerajinan nasional. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kinerja dan daya saing industri furnitur dan kerajinan rotan di Indonesia.

Sebagai salah satu program prioritas Kemenperin, pengembangan pusat logistik bahan baku kayu dan rotan di berbagai kawasan industri furnitur dan kerajinan seperti di Jawa Barat (Cirebon), Jawa Tengah (Jepara, Solo, Semarang), Jawa Timur (Surabaya, Pasuruan), serta wilayah sumber bahan baku seperti Palu dan Katingan, serta wilayah Sumatera, menjadi fokus utama. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Agro, Putu Juli Ardika, dalam acara Serah Terima Bantuan Permesinan Pengolah Rotan di Katingan, Kalimantan Tengah pada Jumat (26/07).

Bantuan Mesin untuk UPT Rotan Hampangen

Pemberian bantuan mesin pengolahan rotan kepada UPT Rotan Hampangen merupakan langkah strategis untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas bahan baku rotan siap pakai bagi industri di wilayah Katingan dan sekitarnya, serta mendorong investasi baru. Putu menjelaskan bahwa penyediaan bahan baku siap pakai memungkinkan industri memperoleh bahan baku yang sesuai dengan jenis, kualitas, ukuran, dan jumlah yang diperlukan dengan harga yang jelas secara tepat waktu. Dengan demikian, industri dapat lebih fokus pada penyelesaian pesanan dan mengoptimalkan penggunaan modal kerja, serta meningkatkan efisiensi dalam persiapan stok bahan baku.

Bantuan mesin yang diberikan terdiri dari 13 unit mesin, termasuk tiga unit mesin pembelah rotan tipe sembilan pasang roller, tujuh unit mesin penipis rotan, satu unit mesin poles ganda, dan satu unit mesin dowel. Kehadiran pihak swasta sebagai off taker untuk membangun pabrik pengolahan rotan dan kerajinan di wilayah Katingan juga mendorong peningkatan peran UPT Hampangen sebagai penyedia bahan baku, tidak hanya untuk wilayah Katingan, tetapi juga sebagai Pusat Logistik bahan baku rotan untuk industri furnitur dan kerajinan di wilayah lain seperti Cirebon, Solo, serta di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Kolaborasi dengan pihak swasta diharapkan dapat mengoptimalkan potensi berbagai jenis rotan dan bahan alam lainnya di Kabupaten Katingan dan sekitarnya, sehingga meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan perekonomian daerah tersebut secara keseluruhan. Kementerian Perindustrian mendukung penuh pengembangan UPT Hampangen serta industri furnitur dan kerajinan di Katingan, berharap mesin-mesin yang diberikan dapat dipelihara dan dimanfaatkan secara maksimal untuk mendukung penyediaan bahan baku rotan siap pakai.

Perbaikan Rantai Pasok Industri Furnitur

Perbaikan rantai pasok industri furnitur yang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian meliputi beberapa tahap, termasuk analisis kondisi rantai pasok eksisting, identifikasi kelebihan dan kelemahan, serta penerapan pola pasok bahan baku yang ideal dengan biaya minimal, waktu produksi singkat, dan kualitas bahan baku yang sesuai kebutuhan konsumen.

Perbaikan rantai pasok industri furnitur, terutama rotan, memperhatikan empat aspek utama: pemasok, konsumen, jaringan distribusi, dan proses produksi. Perbaikan dari aspek pemasok dilakukan dengan pemetaan pemasok bahan baku dan pembuatan platform informasi ketersediaan rotan siap pakai, termasuk sertifikasi keberlanjutan. Aspek konsumen diperbaiki dengan memetakan offtaker dan konsumen rotan setengah jadi serta membangun pusat logistik rotan di kawasan sentra industri rotan.

Aspek jaringan distribusi diperbaiki melalui manajemen distribusi terpusat di pusat logistik rotan dan sistem tracking real-time untuk kontrol alur distribusi. Sementara itu, perbaikan proses produksi dilakukan dengan penyediaan rotan setengah jadi berkualitas sesuai kebutuhan, serta dukungan permesinan untuk pusat logistik dan industri.

Exit mobile version