Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan Seiring Pemisahan Bisnis Es Krim

Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan Seiring Pemisahan Bisnis Es Krim

0
Unilever Akan PHK 7.500 Karyawan Seiring Pemisahan Bisnis Es Krim

Unilever, perusahaan multinasional, berencana untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 7.500 karyawan di seluruh dunia. Tindakan ini merupakan bagian dari upaya penghematan biaya baru serta rencana pemisahan unit bisnis es krim.

Menurut laporan dari Reuters pada Rabu (20/3/2024), langkah pemisahan ini mendapat tanggapan positif dari investor. Unilever, yang terdaftar di bursa London, mengonfirmasi bahwa pemisahan tersebut akan segera dilaksanakan dan diharapkan selesai pada akhir 2025.

CEO Unilever, Hein Schumacher, mengumumkan bahwa kantor pusat bisnis es krim akan dipindahkan ke Amsterdam, meskipun ada kemungkinan perubahan lokasi.

Dampak PHK Terhadap Karyawan dan Strategi Perusahaan

Perusahaan memproyeksikan peningkatan penjualan dengan adanya pemisahan unit bisnis ini, walaupun dalam angka single digit. Bisnis es krim menyumbang 16% dari total bisnis global Unilever.

Menurut informasi dari The Guardian pada Rabu (19/3/2024), jumlah pengurangan karyawan ini mencakup 5% dari total karyawan secara global yang mencapai 128.000 orang. Diperkirakan PHK ini akan terpusat di kantor pusat Unilever di London, dengan sebagian lainnya di unit bisnis di berbagai negara.

Dengan pemangkasan ini, perusahaan diperkirakan dapat menghemat sekitar 800 juta euro atau sekitar Rp 13,68 triliun dalam tiga tahun ke depan. Hal ini akan memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan rencana pemisahan unit bisnis es krim yang direncanakan selesai pada akhir 2025.

Kontribusi Bisnis Es Krim Terhadap Unilever Selama Ini

Unit bisnis es krim Unilever adalah produsen dari lima merek es krim terlaris di dunia, seperti Wall’s, Magnum, dan Ben & Jerry’s. Mereka juga menghasilkan merek-merek terkenal lainnya seperti Cornetto, Viennetta, Carte d’Or, dan Breyers yang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia.

Unit bisnis es krim ini telah mampu menghasilkan pendapatan sebesar 7,9 miliar euro atau sekitar Rp 135,09 triliun per tahun. Dengan kontribusi ini, bisnis es krim Unilever menyumbang 16% dari total penjualan grup.

Langkah ini merupakan inisiatif besar dari CEO Hein Schumacher, yang menjabat sejak Juli 2023. Langkah ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan investor terhadap perusahaan.

Exit mobile version