Pemerintah Indonesia telah mengumumkan rencana untuk menambahkan anggaran pupuk subsidi sebesar Rp14 triliun pada tahun 2024. Langkah ini diambil untuk memenuhi kebutuhan petani dalam upaya meningkatkan produksi padi di seluruh negeri.
Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah berencana menambah jumlah anggaran pupuk subsidi sebesar Rp14 triliun, yang saat ini sedang dalam proses di Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Pengumuman ini dilakukan dalam kunjungan Presiden ke Kabupaten Banyumas, di mana beliau meninjau percepatan tanam awal tahun 2024 dan berdialog dengan ribuan petani penyuluh di Jawa Tengah.
Upaya Pemerintah dalam Memastikan Ketersediaan Pangan di Pasar
Dalam keterangan resmi dari Biro Humas Kementan pada Jumat, 5 Januari 2024, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa kunjungan ke RITA SuperMall Purwokerto di Kabupaten Banyumas adalah bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan ketersediaan pangan di pasar dalam kondisi yang aman.
Mentan Andi Amran Sulaiman juga menyampaikan bahwa keluhan utama yang disuarakan oleh petani selama kunjungan tersebut adalah kurangnya pasokan pupuk subsidi yang diperlukan untuk meningkatkan produksi pertanian.
Beliau segera melaporkan hal ini kepada Presiden Joko Widodo, dan Presiden memberikan persetujuan untuk menambah anggaran pupuk subsidi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo telah mengajak petani di Jawa Tengah untuk mempercepat masa tanam pada awal Januari 2024. Hal ini dianggap penting mengingat hampir semua daerah telah mengalami turun hujan.
Presiden menyatakan bahwa di bulan Desember lalu, petani telah berhasil melakukan percepatan tanam di luas lahan 4 juta hektar. Oleh karena itu, pada bulan Januari ini, petani hanya perlu menanam 1,7 juta hektar, dan pada bulan Februari hanya perlu menanam di luas lahan 1,4 juta hektar.
Kemudahan Regulasi
Penambahan alokasi pupuk subsidi sebesar Rp14 triliun ini juga disertai dengan kemudahan regulasi pengambilan pupuk, di mana hanya KTP yang diperlukan.
Presiden berharap bahwa langkah-langkah ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian sehingga Indonesia dapat mencapai swasembada beras, seperti yang telah terjadi beberapa tahun sebelumnya.
Dengan peningkatan anggaran pupuk, Presiden optimis bahwa keluhan petani terkait kurangnya pupuk akan teratasi. Beliau berharap bahwa dengan penggunaan KTP untuk pembelian pupuk dan alokasi pupuk yang mencukupi, produksi beras di Indonesia dapat meningkat pada masa panen Maret-April mendatang. Semua langkah ini diambil untuk mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan petani di seluruh negeri.