Stretegi Menteri ESDM Amankan Distribusi BBM Bersubsidi

0
365
(Dok: humas EBTKE)
Pojok Bisnis

Jakarta – Untuk mengamankan distribusi BBM bersubsidi agar tepat sasaran, Menteri ESDM, Arifin Tasrif akan melakukan beberapa tindakan. Salah satu di antaranya mengevaluasi penyaluran bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji dan pembaruan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS)

Upaya ini dilakukan untuk mengurangi beban anggaran subsidi BBM.

“Kita pasti akan melakukan evaluasi dan tidak mungkin kita akan bebankan masyarakat dengan beban yang demikian berat secara drastis,” ujar Arifin, Sabtu (16/4/2022).

Tasrif menyebutkan pihaknya akan minta PT Pertamina (Persero) mempercepat proses digitalisasi sistem pengisian BBM di SPBU.

Top Mortar gak takut hujan reels

Selain itu, pengawasan langsung dan sanksi terhadap penyalahgunaan BBM subsidi.

Arifin mengingatkan masyarakat untuk mengkonsumsi energi sesuai haknya. Hal ini diungkapkan karena banyak ditemukan penyimpangan penyaluran BBM subsidi di wilayah Kalimantan dan Sumatera.

“Dari kunjungan saya beberapa waktu yang lalu ke lapangan ditemukan banyaknya penyimpangan. (Penyimpangan) ini kalau bisa kita tertibkan, banyak yang bisa kita hemat. Ini merupakan bagian dari evaluasi kita. Saya yakin kebocoran kita cukup banyak, untuk itu sudah ada perangkat, yaitu sanksi terhadap penyalah guna BBM subsidi, yaitu hukuman enam tahun ditambah (denda) Rp 60 miliar, ini akan kami sosialiasikan kembali,” kata Arifin.

Sanksi tersebut tercantum dalam Pasal 55 Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, serta Pasal 94 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2004 tentang Kegiatan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi.

Selain itu, agar pendistribusian BBM bersubsidi lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak, saat ini sedang dilakukan revisi atas Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Arifin bilang, pemerintah terus melakukan berbagai upaya secara internal agar penyaluran BBM tepat sasaran sehingga terjadi efisiensi yang bisa mengurangi beban keuangan negara.

Di samping itu, masyarakat juga didorong untuk hemat energi dan membangun kesadaran untuk dapat memanfaatkan energi seefektif mungkin.

“Kemudian yang kedua, eksternal, kita juga harus bisa mengimbau OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries/organisasi negara-negara pengekspor minyak bumi) untuk bisa menambah kuota produksinya,” pungkas Arifin.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan