Top Mortar Gak Takut Hujan
Home Bisnis Finance Ekonom Senior Ungkap 5 Modus Korupsi Melibatkan Bank BUMN

Ekonom Senior Ungkap 5 Modus Korupsi Melibatkan Bank BUMN

0

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri mengungkapkan terdapat banyak modus korupsi. Di antaranya, modus korupsi yang melibatkan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Ini modus korupsi lewat bank BUMN. Maaf saya nggak bisa sebut banknya,” kata Faisal dalam diskusi INDEF di ITS Tower, Jakarta.

Ia menyebut terdapat lima modus korupsi yang melibatkan bank BUMN yang terjadi saat ini. Modus pertama yakni pemberian kredit yang berkelanjutan oleh bank BUMN kepada proyek yang gagal. Namun, pembayaran cicilan serta bunganya dilakukan oleh perusahaan induk di luar negeri seperti di Singapura. Di bank BUMN kredit ini diperlakukan sebagai kredit lancar, meski proyeknya gagal dan tak menghasilkan laba, lalu di-top up lagi.

“Ini mafia terkenal. Apa kabar Otoritas Jasa Keuangan? Ke mana mereka?” ucap dia dengan lantang.

Ia menduga kreditur ini mampu membayar cicilan dan bunga dengan lancar dari uang hasil korupsi yang dibawa lari ke luar negeri. Kemudian dicuci dalam bentuk bayar cicilan dan bunga ke Indonesia, yaitu lewat proyek yang gagal itu.

“Nah karena proyeknya jadi lancar, kreditnya dapat top-up puluhan juta dolar AS,” jelasnya.

Modus kedua, utang proyek A macet, lalu mengajukan proyek B untuk membiayai proyek A. Oleh karenanya yang memperoleh pinjaman dari bank cenderung itu-itu saja, banyak yang dekat dengan kekuasaan atau di lingkaran kekuasaan.

Ketiga yaitu modus utang dari bank BUMN untuk membangun gedung perkantoran milik seorang menteri. Gedung itu tidak laku, lalu BUMN lain diminta untuk merenovasi dan menyewanya selama lima tahun.

Keempat yaitu mencari akal supaya tidak perlu izin dari komisaris dan tidak mencapai batas maksimum pemberian kredit (BMPK) maka kredit dipecah-pecah dalam jumlah yang kecil-kecil dengan berbagai nama. “Kredit dipecah-pecah dalam jumlah kecil dengan berbagai nama, (misalnya) pembantu saya, sopir saya (padahal) orangnya itu-itu saja,” ujarnya.

Kelima, ada satu bank swasta sedang sakit ‘berat’. Lalu bank-bank BUMN diminta untuk menyelamatkannya. Namun ia enggan menyebutkan identitas bank yang dinilainya sedang sakit itu

 

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

Exit mobile version