Mungkin saat ini Anda sudah mempersiapkan segala sesuatu untuk memulai usaha Anda yang pertama. Semua rencana sudah Anda buat matang-matang dan tibalah waktunya untuk Anda memulai usaha. Satu hal yang paling krusial adalah…sudahkah Anda mempersiapkan rencana keuangan Anda? Hati-hati lho, ini termasuk hal yang cukup sensitif dalam sebuah perencanaan usaha. Anda harus mengerti apa-apa saja hak dan kewajiban Anda dalam mengatur keuangan dari sebuah usaha.
Yang paling utama yang harus Anda lakukan sejak awal adalah memisahkan dengan segera pembukuan untuk perusahaan dengan keluarga. Apa yang Anda dapatkan dalam usaha Anda tidak serta merta bisa begitu saja digunakan sebagai bagian dari rumah tangga Anda. Mengapa? Karena apa yang Anda hasilkan dalam usaha Anda bukanlah penghasilan Anda yang serupa dengan pengganti gaji ketika Anda masih memiliki kantor. Sama sekali tidak sama. Keuntungan yang Anda dapatkan dalam menjalankan sebuah usaha bukanlah sama dengan gaji Anda.
Bedakan pengeluaran usaha dengan pengeluaran rumah tangga Anda. Oleh karena itu, sejak awal Anda sudah harus memperhitungkan bagaimana Anda bisa menghidupi keluarga Anda dengan melakukan usaha. Entah itu Anda mendapatkan komisi maupun Anda langsung mendapatkan gaji. Akan tetapi semua itu tergantung dari keadaan ekonomi masing-masing pelaku usaha.
Idealnya, ketika Anda melakukan usaha Anda sudah harus mampu mempersiapkan uang cadangan hidup sebesar 3 x penghasilan bulanan Anda, kalau Anda masih single, atau 6 x kalau Anda berkeluarga tanpa anak dan 12 x kalau Anda berkeluarga dengan anak lebih dari dua. Itu hanyalah gambaran yang saya sederhanakan dalam mempersiapkan usaha Anda. Mengapa demikian?
Dalam berusaha Anda harus mampu mencadangkan biaya-biaya pengeluaran untuk usaha Anda manakala usaha Anda berjalan di luar rencana Anda. Sekali lagi saya tegaskan bahwa dalam melakukan usaha itu penuh dengan ketidakpastian. Maksud saya, Anda boleh saja berencana yang baik dan matang akan tetapi sebagai pengusaha pemula, Anda tidak akan pernah bisa mengendalikan pasar atau market.
Sebagai pengusaha Anda dituntut untuk fleksibel mengikuti pergerakan pasar baik secara makro maupun mikro. Ini bukan berarti Anda tidak punya prinsip lho melainkan bagaimana Anda mengatur strategi dan taktik bukan hanya untuk bertahan melainkan melaju pesat dalam menjalankan usaha Anda ke tujuan yang tepat sesuai dengan ketetapan Anda sewaktu Anda membangun usaha pada awalnya.
Nah, ketika Anda melakukan hal-hal tersebut, dibutuhkan stamina yang prima karena yang dibutuhkan adalah daya tahan Anda. Seringkali daya tahan tersebut adalah tergantung pada bagaimana cadangan-cadangan sumber daya baik keuangan maupun kemampuan manajemen Anda.
Saran saya, memulai usaha secara part time ketika Anda masih bekerja merupakan sebuah keputusan yang bijaksana, sehingga Anda bisa mempersiapkan usaha Anda untuk bisa memberikan pada Anda bagian yang sesuai dengan minimal 2x pendapatan Anda sebelum Anda memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan Anda dan menjalankan usaha secara full time.
Berikut ini adalah langkah-langkah keuangan yang dapat saya sarankan untuk Anda lakukan dalam menjalankan usaha:
- Selalu mencatat semua pemasukan dan pengeluaran Anda sejak awal Anda melakukan usaha. Terkadang memang sedikit membuat repot Anda. Percaya bahwa hal ini hanya akan membuat Anda menjadi lebih baik dalam menjalankan usaha. Dengan belajar untuk memperhatikan segala sesuatunya lebih detil, Anda akan mampu melihat pos mana-mana saja yang efektif serta mana yang kurang efisien sehingga Anda bisa menghindarkan diri dari bencana-bencana mengerikan dalam sebuah usaha.
- Selalu berdisiplin diri untuk membuat budget terhadap segala sesuatu dan tegas terhadap budget Dengan membuat batasan-batasan anggaran yang diperlukan Anda mampu mengetahui batasan kemampuan keuangan perusahaan Anda dalam menjalankan usaha. Pastikan bahwa anggaran atau budget tersebut sesuai dengan porsi dan kepentingan masing-masing. Susun prioritas aktivitas dalam usaha Anda sejak dari awal berdasarkan pengaruhnya terhadap usaha Anda. Misalnya, untuk awal usaha biasanya budget marketing akan cukup tinggi sehingga jangan sampai Anda meletakkan budget marketing pada porsi yang salah dan mengakibatkan kurangnya pengenalan (awareness) pasar terhadap usaha Anda.
- Selalu menyisihkan sebagian dari profit atau keuntungan yang Anda dapatkan dari usaha Anda sebagai Dana Darurat, terutama kalau Anda sudah memiliki pegawai. Sekali lagi usaha itu penuh risiko dan ketidakpastian. Oleh karena itu, dana cadangan diperlukan untuk menghindari Anda tidak dapat membayarkan gaji pegawai Anda serta kewajiban Anda pada debitur Anda. Berapa banyaknya? Minimal sisihkan 20% dari profit untuk angka amannya.
- Terakhir, ingat untuk menyisihkan profit Anda juga untuk tujuan sosial. Hal ini juga merupakan antisipasi untuk panjangnya nafas dari usaha Anda. Bukan percaya pada supernatural melainkan merendahkan hati dan menerima dengan ikhlas bahwa tanpa campur tangan Pencipta kita tak akan bisa sukses.
Oleh: Antonius Karya,
Master Trainer and Lead Consultant,
dari FinanSaleS MindTech TCC