Dalam pertemuan para menteri keuangan dan Gubernur Bank Sentral di acara G20 belum lama ini, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut banyak sekali faktor yang menyebabkan downside risk sehingga tak tercapainya Asumsi Makro Ekonomi APBN 2019
Menutunya sejumlah faktor global maupun internal cukup mempengarahui pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai angka 5,07% padahal target bulan Mei di lebel 5,2%. Salah satu penyebnya adalah tak terkendalinya harga-harga saat Ramdhan dan Lebaran kemarin. Selain itu perang dagang antara Amerika dan China hingga kondisi Brexit yang masih terus terjadi ketidakpastian
Sri Mulyani juga menyebut fluktuasi harga minyak yang terus naik turun juga berkontribusi negative. Ia pun memprediksi asumsi lifting minyak dan gas bakal meleset dari target dari harga US$ 70 per barel juga diperkirakan akan terus turun.
Menkeu yang mendapat gelar sebagai Menteri Keuangan Terbaik ini tak memungkiri akan terjadi tekanan terhadap pendapatan Negara. Salah satu penyebabnya berkurangnya hibah perpajakan akibat risiko global penurunan ekspor, investasi dan penurunan dari pendapatan perusahaan yang mengandalkan pada komoditas.
Berikutnya Ia juga mengatakan jika pendapatan Negara penerimaan negara bukan pajak atau PNBP terus mengalami tekanan, padahal tren belanja pemerintah berada pada kisaran 97 persen.
