“Bayar nanti aja, yang penting barang udah di tangan!” Kalimat ini mungkin terdengar akrab buat kamu yang doyan belanja online. Apalagi sekarang fitur paylater makin gampang dipakai, tinggal klik, barang langsung dikirim, dan bayar bisa ditunda sampai akhir bulan—atau malah dicicil bulanan.
Sekilas, hidup jadi terasa lebih ringan. Tapi awas, kalau nggak bijak, paylater bisa berubah jadi bumerang buat keuangan kamu sendiri.
Apa Itu Paylater?
Paylater adalah metode pembayaran yang memungkinkan kamu belanja sekarang dan bayarnya nanti. Biasanya disediakan oleh aplikasi belanja online, fintech, atau bahkan dompet digital. Fungsinya mirip kartu kredit, tapi sering kali prosesnya lebih cepat dan lebih mudah disetujui.
Tanpa perlu banyak syarat, tanpa perlu punya kartu kredit, kamu udah bisa checkout gadget baru atau tiket liburan impian. Tapi di balik kemudahan itu, ada hal yang perlu kamu waspadai.
Gaya Hidup “Impulsif Dulu, Mikir Belakangan”
Fitur paylater bikin kita jadi gampang tergoda belanja, bahkan untuk hal yang sebenarnya nggak terlalu dibutuhkan. Lihat diskon, langsung checkout. Lihat iklan barang lucu, langsung masuk keranjang. Masalahnya, semakin sering kita menuruti keinginan sesaat, makin besar juga utang yang numpuk tanpa sadar.
Nggak jarang, orang baru “ngeh” ketika tanggal tagihan datang dan jumlahnya bikin kaget. Dan kalau telat bayar? Bunganya bisa bikin nyesek.
Risiko Paylater Kalau Digunakan Sembarangan
-
Menumpuk Utang Tanpa Disadari
Banyak yang berpikir, “Ah, cuma 100 ribuan doang.” Tapi kalau kamu punya 5 transaksi seperti itu, dalam sebulan bisa jadi 500 ribu atau lebih. Lama-lama berat juga. -
Bunga dan Denda Mengintai
Beberapa layanan paylater memang kasih tenor nol persen, tapi nggak sedikit juga yang punya bunga lumayan tinggi kalau kamu telat bayar. -
Skor Kredit Tercoreng
Kalau kamu pake layanan paylater dari penyedia resmi yang terhubung ke sistem SLIK OJK, riwayat buruk bisa bikin kamu susah ajukan pinjaman lain di masa depan. -
Tekanan Mental
Nggak sedikit orang yang stres gara-gara tagihan paylater terus muncul, apalagi kalau penghasilan lagi nggak stabil.
Boleh Pakai Paylater, Asal…
Paylater itu nggak salah. Bahkan bisa jadi penyelamat di saat mendesak—asal kamu tahu cara mengendalikannya.
Berikut beberapa tips:
-
Bedakan kebutuhan dan keinginan. Kalau cuma karena “lucu”, tahan dulu.
-
Gunakan paylater untuk hal produktif. Misalnya, beli barang yang bisa mendukung pekerjaan atau usaha kamu.
-
Batasi jumlah transaksi. Pasang batas maksimal cicilan per bulan.
-
Cek jadwal tagihan secara rutin. Jangan sampai kaget pas jatuh tempo.
-
Bayar tepat waktu. Hindari bunga dan denda yang bikin utang makin berat.
Di era serba digital seperti sekarang, paylater memang godaan besar. Tapi ingat, kebebasan bayar nanti bukan berarti bebas mikir sekarang. Sebelum klik “Beli Sekarang dengan Paylater,” tanya dulu ke diri sendiri:
“Ini butuh atau cuma pingin?”
Jadi, nggak ada salahnya pakai paylater—asal kamu yang pegang kendali, bukan sebaliknya.
Karena kalau kebablasan, “impulsif dulu, mikir belakangan” bisa jadi awal petaka keuangan kamu sendiri.