Wakil Menteri Komunikasi dan Digital, Nezar Patria, mengimbau komunitas bisnis untuk berperan aktif dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya mencari penghasilan secara halal. Ia menekankan pentingnya literasi masyarakat agar tidak terjerumus pada tawaran “cepat kaya” yang seringkali hanyalah kedok praktik perjudian online.
“Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Jakarta memiliki tanggung jawab moral untuk menyebarkan wawasan bahwa ada cara positif dan berkah dalam meraih kekayaan,” ujar Nezar dalam sebuah diskusi bertajuk “Sedekah vs Judi Online: Menakar Dampak, Membangun Kesadaran” yang berlangsung di Makna Senja Coffee, Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Senin (25/11/2024).
Nezar Patria menyoroti fenomena masyarakat yang sering tergiur dengan iming-iming kekayaan instan. Menurutnya, mimpi seperti itu sering menjadi celah bagi penipu dan pengelola judi online untuk mengeksploitasi korban.
“Jangan pernah percaya pada janji kekayaan instan. Semua itu hanyalah ilusi dan sarana untuk menipu,” tegasnya.
Judi Online Memanfaatkan Teknologi untuk Menjerat Korban
Nezar juga mengungkapkan bahwa pengelola judi online sengaja memanfaatkan keserakahan manusia untuk terus bermain, meskipun akhirnya hanya membawa kerugian. Situs-situs ini menggunakan teknologi canggih, seperti big data dan kecerdasan buatan (AI), untuk memanipulasi perilaku pemain.
“Algoritma yang digunakan judi online dirancang untuk menjebak pemain. Mereka menggunakan pendekatan psikologi dengan teknologi modern demi memanfaatkan sifat serakah,” tambahnya.
Selain memblokir akses ke situs perjudian online, pemerintah juga bekerja sama dengan berbagai lembaga seperti OJK, BI, dan unit siber Polri untuk menghentikan aliran dana yang digunakan dalam praktik ini. Namun, Nezar mengakui bahwa pelaku judi online kini semakin cerdas, dengan menggunakan metode pembayaran yang lebih sulit dilacak, seperti mata uang kripto dan pulsa.
“Kami terus mempersempit ruang gerak mereka, termasuk menarget sistem pembayaran dan menggandeng berbagai pihak untuk mengatasinya,” ujarnya.
Bahaya Judi Online Bagi Etos Kerja dan Ekonomi
Di akhir diskusi, Nezar mengingatkan masyarakat untuk melindungi keluarga dan lingkungan dari dampak negatif perjudian online, yang tidak hanya merusak moral tetapi juga menurunkan produktivitas dan etos kerja. Ia menegaskan bahwa perilaku ini dapat berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi bangsa.
“Transformasi digital seharusnya menjadi momentum untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan sebaliknya membuat masyarakat terjebak dalam pola hidup tidak produktif seperti perjudian online,” tutupnya.