Perbankan Kompak Luncurkan Layanan Paylater, Apakah Kartu Kredit Kini Terancam?

0
388
Perbankan Paylater
Perbankan Kompak Luncurkan Layanan Paylater, Apakah Kartu Kredit Kini Terancam?
Pojok Bisnis

Berbagai perbankan, termasuk Bank Central Asia dan Bank Mandiri, kini secara aktif mengembangkan layanan buy now pay later atau paylater, mengikuti jejak pemain teknologi finansial (fintech) seperti Gopay. Namun, seiring dengan perkembangan ini, pertanyaan muncul mengenai nasib transaksi kartu kredit yang memiliki fungsi serupa dengan paylater.

Menurut data dari Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) Bank Indonesia yang dirilis pada Jumat (17/11/2023), nilai transaksi kartu kredit pada bulan September 2023 mencapai Rp33,39 triliun. Meskipun terjadi penurunan sebesar 2,85% secara bulanan (MoM), namun secara tahunan (YoY), terjadi peningkatan sebesar 20,02%. Jumlah transaksi kartu kredit pada bulan tersebut mencapai 33,36 juta, mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 33,87 juta transaksi.

Bisnis Kartu Kredit Masih Memiliki Potensi

Meskipun demikian, pengamat perbankan Doddy Ariefianto dari Binus University mengungkapkan bahwa bisnis kartu kredit masih memiliki potensi yang besar bagi perbankan. Dengan meningkatnya perekonomian Indonesia, penerbit kartu kredit berlomba-lomba untuk mengikuti kebutuhan nasabah.

Doddy menyatakan, “Ada simbiosis mutualisme karena perbankan menawarkan solusi yang mempermudah masyarakat memenuhi kebutuhannya dan perbankan menyalurkan kredit konsumer.” Strategi perbankan terfokus pada pengelompokan berdasarkan limit kartu, sehingga setiap segmen nasabah dapat menikmati layanan yang sesuai dengan gaya hidup mereka.

PT Mitra Mortar indonesia

Meskipun kartu kredit dianggap sebagai alat pembayaran yang semakin penting dengan ragam fasilitas yang ditawarkan, bisnis ini kini harus menghadapi persaingan yang semakin ketat dari bisnis paylater.

Perbankan yang Meluncurkan Layanan Paylater

Beberapa bank, seperti BCA dan Bank Mandiri, telah meluncurkan layanan paylater di platform digital mereka. BCA dengan layanan Paylater BCA, sedangkan Bank Mandiri dengan produk Livin’ Paylater yang sedang dalam tahap pengembangan dan direncanakan untuk diluncurkan pada bulan ini.

Beberapa bank lainnya, termasuk PT Bank DBS Indonesia dan PT Allobank Indonesia Tbk. (BBHI), juga telah lebih dulu mengembangkan produk paylater. Trioksa Siahaan, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI), menekankan bahwa paylater memiliki potensi menjadi ancaman bagi kartu kredit.

Dia mengatakan bahwa ada kemungkinan sebagian pasar credit card akan beralih ke layanan paylater karena dianggap lebih praktis dan menawarkan berbagai promo menarik.

Meski keputusan terkait beralih atau tidaknya pasar kartu kredit ke paylater tergantung pada kondisi masing-masing bank, Trioksa menekankan bahwa perbankan harus peka terhadap tren perubahan ini.

Ia menambahkan bahwa perbankan perlu memahami kebutuhan nasabah dan menawarkan promo yang bersaing. Dalam menghadapi persaingan ini, strategi yang responsif dan fokus pada kepuasan nasabah menjadi kunci.

DISSINDO
Top Mortar Semen Instan