Home Bisnis Finance Heboh Saham Diendorse Artis hingga Anak Presiden 

Heboh Saham Diendorse Artis hingga Anak Presiden 

0

Publik figur memang selalu menarik masyarakat. Tak heran banyak perusahaan yang memanfaatkan jasa publik figur untuk mempromosikan produknya. Terbaru heboh kabar sejumlah pesohor negeri terlihat mempromosikan saham di media sosialnya. Sebut saja Raffi Ahmad, Ari Lasso, Ustadz Yusuf Mansur higga putra bungsu Presiden Jko Widodo Kaesang Pangarep.

Dalam unggahan di media sosial Instagram @raffinagita1717, Senin (4/12/2021), Raffi mengaku baru pertama kali berinvestasi di saham menyebut, investasi di saham merupakan opsi untuk menghadapi masa-masa ketidakpastian di tengah pandemi. Dirinya terkejut setelah beberapa pekan membeli saham tersebut sudah naik 20%. “Dengan keadaan seperti ini kita harus bener-bener fight, apapun kita harus pelajari dengan perkembangan IT dan teknologi. Coba deh telusuri MCAS, ikutan kayak gue,” ujarnya.

Namun sejak ramai artis endorse saham menjadi sorotan, Raffi mengatakan apa yang disampaikannya bukanlah endorse hanya ingin berbagi, “Gw kemarin itu hanya sharing saja buat kalian, tapi memang heboh sih. Mungkin main saham itu lagi in banget sekarang. guys. Tapi kembali lagi, kemarin gw cuma cerita pengalaman gw saja. Ini bukan endorse. Ini pengalaman gw saja, pertama kali di saham MCAS,” ujar Raffi dalam postingan terbaru di akun instragramnya @raffinagita171.

Lalu dalam caption postingan tersebut, Raffi menuliskan, “Guysss belajar dulu tentang saham ,memang ini sesuatu yang baru buat yang awam dan seru tapi ingat bukan sesuatu yang mudah … jadi buat kalian semua keep smart pelajari dan pilih pilihan yang kalian “mengerti” bukan karena “kata orang lain” pokoknya 2021 ayo kita tetap semangat mencari rezeki dengan kondisi apapun.”

Ari Lasso mengakui salah satunya instrumen yang disukainya adalah berinvestasi di pasar saham. Di masa pandemi menurutnya ada satu saham yang luar biasa menarik, yakni PT M Cash Integrasi Tbk., kode saham MCAS. “Dalam beberapa bulan ini signifikan banget kenaikannya,” imbuhnya, sambil menunjukkan harga saham MCAS yang naik signifikan selama 6 bulan terakhir di layar ponselnya.

Senada dengan Raffi, Ari pun mengaku hanya berbagi pengalaman bukan endorse. “Ini bukan endorse, ini bukan apapun, saya cuma pengin berbagi teman-teman agar memikirkan kesadaran berinvestasi dengan instrumen yang tepat. Oke? selamat belajar tentang investasi. Kita harus belajar mempersiapkan masa depan kita,” ungkapnya di akun Instagram @ari_lasso.

Sepanjang 2020, saham MCAS sudah mencetak kenaikan 38,54 persen dan ditutup di level 3.990 pada 30 Desember 2020. M Cash Integrasi melantai di Bursa Efek Indonesia pada 1 November 2017 dengan harga IPO saat itu mencapai Rp1.385.

Saham MCAS ditutup di Rp 4.550, naik 350 poin atau 8,33% dalam perdagangan kemarin, sementara hari sebelumnya ditutup di Rp 4.200. Harga saham MCAS sempat menyentuh Rp 4.600 pada perdagangan kemarin setelah dibuka di Rp 4.230. Sementara posisi terendah sempat ada di Rp 4.220.

Lebih dulu dari kedua tokoh tersebut, anak Presiden Joko Widodo yaitu Kaesang Pangarep dan Ustaz Yusuf Mansur sudah lebih dulu ‘ramai’ di jagad maya merekomendasikan saham pegangannya. Keduanya sama-sama menjagokan saham BUMN yaitu Kaesang menggenggam saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. (ANTM) sementara UYM menjagokan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (GIAA) dan PT PP Properti Tbk

Ini jadi feomena menarik, disatu sisi bursa saham yang dipromosikan meroket tajam, di sisi lain para influencer itu dianggap bisa memberikan rekomendasi yang tak pas hingga merugikan masyarakat.

Bursa Efek Indoensia (BEI) angkat bicara terkait endorse sejumlah publik figur ‘mengumbar’ dan memberikan ajakan membeli saham tertentu lewat media sosial baru-baru ini. Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan otoritas bursa akan mengajak para pemberi pengaruh (influencer) itu untuk berdiskusi mengenai pasar modal.

Laksono menjelaskan pihaknya juga akan mengingatkan para tokoh publik tersebut tentang potensi tuntutan hukum dari para pengikutnya apabila ada yang merasa dikecewakan. Untuk memastikan praktik perdagangan saham di pasar modal berjalan sesuai aturan, bursa juga akan mengajak para tokoh publik tersebut ikut Sekolah Pasar Modal (SPM) bagi yang belum pernah mengikuti.

 

 

 

Exit mobile version