Berempat.com – Go-Jek kabarnya saat ini akan kembali membuka seri pendanaan terbaru guna mendapatkan dana segar hingga US$2 miliar atau setara Rp 28,2 triliun. Pendanaan tersebut diperlukan Go-Jek demi bisa bersaing dengan Grab.
Dalam tahap awal, untuk mencapai target tersebut beberapa investor Go-Jek seperti JD.com, Google, dan Tencent sudah menambah nilai investasi hingga US$920 juta atau setara Rp 12,98 triliun.
Melansir dari TechCrunch, Jumat (25/1), pendanaan terbaru ini segera diumumkan pekan depan.
Sebagai informasi, Andai target pendanaan seri terbaru ini berhasil diraih, maka valuasi Go-Jek akan naik sekitar US$9,5 miliar atau setara Rp 13,4 triliun.
Pendaan terbaru ini dilakukan Go-Jek yang ingin melebarkan bisnisnya ke negara baru. Go-Jek juga tengah fokus untuk mendorong perkembangan Go-Pay.
Namun, sayangnya, berdasarkan informasi dari TechCrunch pihak Go-Jek masih enggan memberikan respons tentang rencana pengumpulan investasi ini.
Hingga saat ini, Go-Jek sendiri telah mengumpulkan dana lebih dari US$2 miliar dari sejumlah investor. Angka ini termasuk dana yang diraih dari putaran pendanaan terakhir sebesar US$1,4 miliar yang ditutup tahun lalu. Sehingga, nilai bisnis Go-Jek mencapai US$5 miliar.
Sebelumnya, Go-Jek dikabarkan sedang dalam tahap pembicaraan dengan pihak JD.com untuk mengakuisisi JD.id senilai lebih dari US$1 miliar. Namun, kedua pihak belum mencapai kesepakatan. Bila terealisasi, akuisisi JD.id akan memperkuat posisi Go-Jek di layanan e-commerce Indonesia yang sudah diisi oleh dua unicorn lain, yakni Tokopedia dan Bukalapak.
Namun, salah satu pendiri Go-Jek, Kevin Aluwi membantah kabar akuisisi e-commerce tersebut.