Berempat.com – SilverPush telah mengumumkan peluncuran Mirrors, sebuah teknologi penginderaan konteks berbasis artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan bagi perusahaan. Fungsinya ialah untuk mengidentifikasi logo merek, wajah, emosi, maupun objek dalam sebuah video.
SilverPush, mengembangkan Mirror sebagai respons terhadap masalah industri penempatan iklan acak dalam video. Dengan teknologi pendeteksiannya yang kuat, Mirrors berfungsi sebagai perangkat penting yang membantu kontekstualisasi penempatan iklan. Untuk mengilustrasikan, Mirrors menggunakan AI untuk mengidentifikasi objek dan orang-orang dalam konten video dan membantu penyebaran iklan yang terkait dengan apa yang sedang ditampilkan di layar.
Ini memastikan bahwa hanya iklan yang relevan yang akan tampil bersama konten yang diminati pengguna. Secara bersamaan, ini membantu pengiklan menargetkan pesan mereka secara lebih strategis sambil juga meningkatkan pengalaman pengguna selama konsumsi video.
Chief Revenue Officer SilverPush Mr. Kartik Mehta mengungkapkan, Mirrors adalah puncak dari penelitian bertahun-tahun untuk memahami bagaimana pengguna dapat terlibat dengan merek ketika menonton konten video secara online.
“Dengan Mirrors, kami menciptakan kemungkinan kontekstual tanpa akhir dan mengeksplorasi setiap jalan yang mungkin untuk meningkatkan pengalaman pengguna bagi konsumen; sambil membantu merek-merek mapan dan berkembang yang beroperasi di APAC menargetkan pesan-pesan mereka dengan lebih efektif,” terang Kartik dalam rilisnya, Selasa (20/11).
Teknologi Mirror SilverPush hadir pada saat selera konsumen terus meningkat untuk menonton apa yang diinginkan dan kegiatan multiscreen yang dapat mengganggu pasar TV global. Pertumbuhan ini terutama terjadi di Asia-Pasifik, di mana menurut data analitik pemasaran dataxu TV berbayar dan video over-the-top (OTT) akan bernilai $77,4 miliar pada 2021.
Mengacu pada Mirrors sebagai potensi untuk menjadi ‘mesin telusur’ dari video online, Kartik menjelaskan bahwa teknologi platform—selagi menjadi solusi B2B untuk saat ini—juga dapat berpotensi menghidupi interaksi konsumen.
“Bayangkan, menonton video dari sebuah lagu romantis yang menampilkan Emma Stone berpegangan tangan dengan seorang laki-laki di malam hari. Mirrors dapat dengan cepat melalui semua video yang diindeks untuk mengidentifikasi momen ini dan merekomendasikan La La Land kepada pemirsa sebagai balasannya,” papar Kartik.
Sebagai informasi, SilverPush baru-baru ini didaulat sebagai Best Cross Platform di ajang The Drum Digital Trading Awards APAC 2018 untuk kampanye mereka bersama Unilever di Filipina. Mereka juga memenangkan Smarties Bronze di penghargaan MMA APAC untuk pekerjaan bersama Coca-Cola.